Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
26 Ramadhan 1446 HRabu, 26 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

ADVERTISEMENT
Seorang wanita di Kota Medan berinisial S (28 tahun) viral di media sosial. Dalam video beredar, ia mengaku dirinya pernah dirawat di Dinas Sosial. Lalu dalam perawatan, ia dianiaya oleh pekerja di Dinas Sosial.
ADVERTISEMENT
“Ada kekerasan di dalam, jadi kita berontak, ya kena letuplah (pukul). Aku pernah kena tempeleng (dipukul di kepala), kena tunjang (tendang), oleh staf Dinsos itu sendiri,” kata S dalam video yang diunggah.
Sementara, dalam narasi disebut bahwa insiden ini terjadi di Kantor Dinas Sosial Kota Medan.
Terkait hal ini, Kepala Dinas Sosial Kota Medan Khoiruddin Rangkuti membantah hal tersebut. Ia memastikan bahwa S tidak mengalami kekerasan di Dinsos Medan.
Sebab, dalam catatannya, S tidak pernah dirawat di Dinsos Medan.
“Jangan content creator itu menggiring opini ke Dinsos Medan. Tanya dulu Dinsos mana dia diperlakukan begitu,” kata Khoiruddin kepada kumparan, Senin (10/3).
Khoiruddin bilang, dalam histori perawatannya, S ditangani dalam kasus narkoba. Untuk itu, terkait rehabilitasi narkoba, bukan menjadi tanggung jawab Dinsos Medan.
ADVERTISEMENT
“Jadi S itu sudah kami tangani, (ternyata dia kasus) narkoba dan dua kali sudah dirawat di panti rehabilitasi narkoba milik Kemensos. Kemudian lari, dapat di jalanan kita bawa lagi ke Panti Parawarsa, lari juga,” kata dia.
“Panti bukan kewenangan Medan. Setahu kami pernah di panti Parawasa Berastagi dan itu kewenangan Provinsi. Kalau kami tak (urus) panti, panti itu ranah provinsi,” kata dia.
Sementara, Sekretaris Dinas Sosial Provinsi Sumut Diah mengaku masih mengecek perihal video tersebut.
“Biar kami cek dulu ya,” katanya saat dihubungi.