Wapres JD Vance Tuduh Denmark Tak Jaga Greenland dari Rusia dan China

29 Maret 2025 14:07 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Presiden terpilih AS James David Vance tiba jelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Amerika Serikat di Rotunda Gedung Capitol, Washington, DC, Amerika Serikat, Senin (20/1/2025). Foto: Chip Somodevilla/Pool via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden terpilih AS James David Vance tiba jelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Amerika Serikat di Rotunda Gedung Capitol, Washington, DC, Amerika Serikat, Senin (20/1/2025). Foto: Chip Somodevilla/Pool via REUTERS
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden AS JD Vance menuduh Denmark tidak bekerja dengan baik menjaga keamanan Greenland dan mengatakan AS akan lebih baik melindungi wilayah semi-otonom Denmark yang ingin diambil alih oleh Presiden Donald Trump.
ADVERTISEMENT
Saat mengunjungi pangkalan militer AS di Pituffik, Vance mengatakan AS tidak memiliki rencana segera untuk memperluas kehadiran militernya di darat, tapi akan menginvestasikan sumber dayanya termasuk tambahan kapal angkatan laut.
Dikutip dari Reuters, Sabtu (29/3), Vance berjanji menghormati kedaulatan Greenland. Namun, dia juga mengatakan Greenland akan mendapat manfaat jika bermitra dengan AS.
"Denmark tidak mengimbangi dan mencurahkan sumber daya yang dibutuhkan untuk menjaga pangkalan ini, untuk menjaga pangkalan kita dan, menurut saya, tidak menjaga warga Greenland dari banyak serangan yang sangat agresif dari Rusia, dari China, dan dari negara lain," kata Vance saat berkunjung ke pangkalan militer AS di Greenland pada Jumat (28/3) kemarin.
Para pengunjuk rasa ikut serta dalam pawai unjuk rasa yang berakhir di depan konsulat AS, dengan slogan, "Greenland milik rakyat Greenland", di Nuuk, Greenland, Sabtu (15/3/2025). Foto: Christian Klindt Soelbeck/Ritzau Scanpix/via REUTERS
Meski demikian, Vance tidak memberikan detail terkait tuduhan serangan yang agresif itu.
ADVERTISEMENT
Vance mengatakan Rusia, China, dan negara lain memiliki ketertarikan yang luar biasa terhadap jalur Arktik, jalur angkatan laut dan mineral di wilayah itu. Ia mengatakan, AS akan menginvestasikan lebih banyak sumber daya, termasuk kapal angkatan laut dan kapal pemecah es militer yang akan memiliki kehadiran yang lebih besar di sana.
"Saya rasa mereka pada akhirnya akan bermitra dengan Amerika Serikat. Kami dapat membuat mereka lebih aman. Kami dapat melakukan lebih banyak perlindungan, dan saya pikir mereka juga akan lebih baik secara ekonomi," tuturnya.

JD Vance dinilai tak hormati Greenland

Dalam kesempatan terpisah, Perdana Menteri Greenland yang baru Jens-Frederik Nielsen mengatakan kunjungan Vance menandakan kurangnya rasa hormat AS. Sementara, Perdana Menteri Denmark Mette Frederikse menyatakan komitmennya terhadap Greenland.
ADVERTISEMENT
"Selama bertahun-tahun kami berdampingan bersama Amerika dalam situasi yang sangat sulit. Oleh karena itu, pernyataan wakil presiden terkait Denmark tidak adil," kata Frederiksen dalam pernyataannya kepada kantor berita Ritzau.
Menlu Denmark Lars Lokke Rasmussen mengakui bahwa negaranya belum melakukan yang terbaik.
"Tapi saya sedikit terprovokasi karena Amerika juga belum melakukan yang terbaik," kata Rasmussen.
Rasmussen mengatakan, AS saat ini memiliki pangkalan militer dengan 200 prajurit. Sementara di periode Perang Dingin, AS memiliki 17 pangkalan militer di Greenland dengan 1.000 prajurit.
Para pengunjuk rasa ikut serta dalam pawai unjuk rasa yang berakhir di depan konsulat AS, dengan slogan, "Greenland milik rakyat Greenland", di Nuuk, Greenland, Sabtu (15/3/2025). Foto: Christian Klindt Soelbeck/Ritzau Scanpix/via REUTERS
Trump sebut kunjungan pejabat AS untuk pastikan keamanan dunia
Trump telah berulang kali mengatakan AS memiliki kewajiban keamanan untuk mengambilalih Greenland yang berada di bawah otonomi Denmark sejak 1721.
Terkait kunjungan wapresnya, Trump mengatakan bahwa AS membutuhkan Greenland untuk memastikan keamanan dunia.
ADVERTISEMENT
"Kami sangat membutuhkan Greenland untuk keamanan internasional. Kami harus memiliki Greenland. Ini bukan pertanyaan, 'Apakah kamu pikir kita bisa hidup tanpanya?'. Kami tidak bisa," kata Trump.
Trump juga mengatakan kapal China dan Rusia ada di mana-mana di perairan Greenland, dan AS tidak akan bergantung pada Denmark atau siapa pun dalam menghadapi situasi itu.