Wapres Ma'ruf Amin: PKB Gerakan Politik Kiai, Bukan Kiai Politik

24 Agustus 2024 20:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Presiden, Ma'ruf Amin, memberikan sambutan di pembukaan Muktamar Partai Kebangkitan Bangsa, Sabtu (24/8). Foto: Youtube/ DPP PKB
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden, Ma'ruf Amin, memberikan sambutan di pembukaan Muktamar Partai Kebangkitan Bangsa, Sabtu (24/8). Foto: Youtube/ DPP PKB
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Ma’ruf Amin membuka Muktamar ke VI PKB di Nusa Dua, Bali, Sabtu (24/8). Ia menyinggung perjuangan politik PKB.
ADVERTISEMENT
Di depan seluruh peserta Muktamar yang disebut Muktamirin, Ma’ruf Amin menyebut PKB adalah partai yang memiliki garis sebagai partai perjuangan politik kiai, bukan perjuangan kiai politik.
“Karena itu PKB dikatakan sebagai haraka sia-sia kiaiyah, gerakan politik kiai, bukan kiai politik, tapi politik kiai,” kata Ma’ruf Amin saat pembukaan Muktamar.
Dewan Syura pertama PKB itu lalu menjelaskan makna di balik apa itu politik kiai dan kiai politik. Ma’ruf menjelaskan, politik kiai adalah ketika PKB melakukan gerakan dan manuver politik mereka berdasarkan garis instruksi kiai.
“Kalau kiai politik, kiai ikut politik, ke mana saja dia manut saja. Tapi kalau politik kiai, politik ikut kiai. Jadi PKB itu politiknya ikut kiai, ikut nasihat kiai, ikut petunjuk kiai,” tutur dia.
ADVERTISEMENT
“Tapi gerakan politik kiai itu bukan untuk kepentingan kiai. Tapi untuk kepentingan seluruh bangsa dan negara,” tuturnya.
Dalam Muktamar ini, Ma’ruf Amin tidak menyinggung soal konflik PKB dan PBNU yang tengah bergejolak.
Namun Ma’ruf sebagai sosok yang memiliki pengaruh dalam pembentukan PKB 26 tahun lalu menjelaskan bahwa PKB dan NU memang memiliki sejarah. Sebab PKB dibentuk sebagai kendaraan politiknya Nahdliyin.
“Karena pada waktu itu orang NU ingin punya partai yang membawa aspirasi mereka. Karena itu PKB disebutkan sebagai matiyatun nahdjiin, kendaraan politiknya orang NU,” katanya.