Wapres Sudan Selatan Jadi Tahanan Rumah

29 Maret 2025 18:03 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Sudan Selatan Salva Kiir (kanan) berdiri bersama Wakil Presiden Pertama Riek Machar. Foto: Alex McBride / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Sudan Selatan Salva Kiir (kanan) berdiri bersama Wakil Presiden Pertama Riek Machar. Foto: Alex McBride / AFP
ADVERTISEMENT
Pemerintah Sudan Selatan mengatakan Wakil Presiden Riek Machar yang ditangkap kini menjalani tahanan rumah. Machar ditangkap oleh pasukan yang setia kepada Presiden Salva Kiir.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari AFP, Sabtu (29/3), juru bicara pemerintah Michael Makuei Lueth mengungkapkan Machar ditempatkan dalam tahanan rumah atas perintah Kiir. Ini merupakan pernyataan pertama pemerintah sejak penangkapan Machar.
Makuei menyalahkan Machar atas bentrokan yang terjadi dalam beberapa minggu terakhir di Nasir County. Ia menuduh Machar menghasut pasukan memberontak terhadap pemerintah dengan tujuan mengganggu perdamaian, sehingga pemilu tidak diadakan dan Sudan Selatan kembali berperang.
Makuei pun meminta publik untuk tetap tenang dan mempertahankan perdamaian. Ia juga mengatakan Machar dan sekutunya akan diselidiki dan diadili.
Krisis politik yang dikhawatirkan berujung pada perang saudara ini bermula ketika pembagian kekuasaan antara Kiir dan Machar tidak berjalan mulus. Wakil ketua partai tempat Machar bernaung mengatakan, penangkapan anggotanya membatalkan perjanjian damai.
ADVERTISEMENT
Presiden Sudan Selatan Salva Kiir (kanan) berdiri bersama Wakil Presiden Pertama Riek Machar. Foto: Simon Maina/AFP
"Prospek perdamaian dan stabilitas di Sudan Selatan kini terancam serius," kata Oyet Nathaniel Pieriono dalam sebuah pernyataan.
Meski demikian, Makuei bersikeras perjanjian damai masih berlaku.
Partai tempat Machar menyebut keputusan tahanan rumah melanggar hukum dan merupakan taktik pemerintah untuk menggagalkan proses perdamaian dan konsolidasi kekuatan melalui cara yang tidak konstitusional.
Sementara itu, konflik politik dalam negeri Sudan Selatan disoroti komunitas internasional. Misi PBB untuk Sudan Selatan memperingatkan negara itu di ambang terjerumus dalam konflik yang lebih luas.
Sementara, Kemlu AS meminta membatalkan penangkapan Machar dan mencegah eskalasi lebih lanjut.
Meski demikian, huru-hara penangkapan Machar tidak membuat ibu kota Sudan Selatan, Juda, panik. Juda terpantau tenang, terlihat dari toko-toko yang buka dan masyarakat yang beraktivitas di jalan-jalan.
ADVERTISEMENT