Warga Aceh Akan Somasi Google Indonesia Soal Terjemahan Rasis

18 Oktober 2019 15:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo Google. Foto: Aulia Rahman Nugraha/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Logo Google. Foto: Aulia Rahman Nugraha/kumparan
ADVERTISEMENT
Haekal Afifa, warga Aceh pelapor Google Terjemahan yang diduga menampilkan frasa bernada rasis terhadap warga Aceh, melapor ke Koalisi NGO HAM Aceh. Laporan dilakukan karena Haikal ingin masalah itu ditindaklanjuti secara hukum.
ADVERTISEMENT
Meski Google telah mengubah hasil terjemahan yang dianggap rasis, tapi hingga saat ini Haikal belum menerima balasan surat keberatannya.
“Persoalan dia mengubah, bukan berarti menghilangkan delik apa yang sudah dilakukan layanan produk Google Translate itu. Kita akan ambil langkah somasi, dan sudah kita kuasakan secara hukum kepada Koalisi NGO HAM Aceh,” kata Haekal, pada kumparan Jumat (18/10).
Haekal mengatakan beberapa waktu lalu ia dan beberapa perwakilan kelompok Melayu di berbagai daerah, telah menyurati Google Indonesia untuk memberi peringatan terhadap terjemahan yang dianggap rasis tersebut.
“Terjemahan Google Translate itu kami menilai diskriminasi rasial dalam menerjemahkan frasa 'Aceh' dalam sistem layanannya. Ini adalah bentuk pelecehan dan perbuatan yang bersifat rasis khususnya bagi Rakyat Aceh,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Direktur Koalisi NGO HAM Aceh, Zulfikar Muhammad, mengatakan telah menerima laporan tersebut. Untuk menindaklanjuti laporan itu mereka akan menganalisa hukum yang akan dibangun untuk dapat menjerat mesin penelusuran itu.
“Sistem suggest an edit yang dibuat Google dalam produk pelayanan Google Terjemahan tersebut dipastikan dapat menginventarisir siapa saja kontributor terhadap terjemahan bernada rasial tersebut, sehingga nantinya kita minta pihak Google Indonesia bisa mengungkapkannya,” kata Zulfikar.
Sebagai perusahaan produk layanan, kata Zulfikar, Google harus dapat memberikan pelayanan verifikasi dan validasi maksimal. Ketika tindakan verifikasi tersebut diabaikan Google, maka terdapat kesalahan atau kekeliruan sistem yang sangat merugikan bagi seluruh rakyat Aceh.
“Setelah kuasa kami terima dari pelapor, kami akan layangkan somasi ke pihak Google untuk dapat menjawab secara legal permasalahan tersebut, dan meminta kepada Google tidak mengabaikan keluhan dan sikap resah masyarakat Aceh terhadap permasalahan tersebut,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT