Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Warga AS Pembunuh Ibunya di Bali Rilis Video Mengejutkan
6 Februari 2017 19:29 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
Kasus pembunuhan sadis seorang ibu asal Amerika Serikat oleh kekasih putrinya sendiri di Bali pada 2014 kembali mengemuka pekan ini. Putrinya, Heather Mack, membuat video pengakuan di Youtube bahwa dia yang sebenarnya membunuh ibunya, bukan kekasihnya Tommy Schaefer.
ADVERTISEMENT
"Saya tidak menyesal membunuh ibu saya...tapi saya menyesal menyeret Tommy. Tommy tidak bersalah," kata Mack dalam video, yang diunggah di Youtube pada 2 Februari lalu.
Mack, turis asal Chicago, divonis 10 tahun penjara karena menjadi kaki-tangan dalam pembunuhan Sheila von Wiese-Mack di sebuah hotel di Bali. Jasad Sheila kemudian dimasukkan ke koper dan ditinggalkan begitu saja di bagasi taksi.
Pengadilan memvonis Schaefer 18 tahun penjara atas dakwaan pembunuhan berencana. Schaefer mengaku terpaksa membunuh Sheila dengan alasan membela diri.
Dalam video di Youtube, Mack mengatakan dia membunuh ibunya dengan tangannya sendiri. Schaefer hanya membantu membuang jenazah Sheila. Mack juga mengaku pernah mengusulkan pada Schaefer untuk menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawa ibunya. Menurut Mack, Schaefer tidak setuju saat itu.
ADVERTISEMENT
Mack dalam video tiga bagian itu mengaku benci dan ingin membunuh ibunya karena menurut dia Sheila telah membunuh ayahnya, seorang komponis jazz dan klasik James L. Mack. Dalam pengadilan sebelumnya disebut motif pembunuhan tersebut adalah karena Sheila tidak menyetujui hubungan asmara putrinya dan dia murka karena Mack hamil.
Mack kemudian melahirkan anaknya di penjara.
"Saya tidak ingin hidup dalam kebohongan lagi. Saya memutuskan dalam hati saya...bahwa saya ingin membunuh ibu saya," kata Mack.
Tidak diketahui kapan dan di mana video itu direkam, namun pengacara Mack mengatakan wanita itu dipaksa untuk membuat video pengakuan tersebut. "Kami menduga Schaefer ingin menyerang Mack setelah mereka putus," kata Ben Seran, pengacara Mack, dikutip Reuters.
ADVERTISEMENT
Humas Kejati Ashari Kurniawan kepada Reuters mengatakan video tersebut bisa semakin memberatkan hukuman terhadap Mack.
"Jika Mack terbukti sebagai dalang dari pembunuhan itu, video tersebut bisa jadi bukti dalam kasus ini, dan hukumannya bisa semakin berat," kata Ashari.