Warga Banyumas Ngeluh Akses Internet Sulit, Ganjar Singgung BTS yang Dikorupsi

10 Januari 2024 5:24 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ganjar Pranowo menjumpai pelaku-pelaku UMKM di Hetero Space, Jawa Tengang, Selasa (9/1/2024). Foto: Thomas Bosco/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ganjar Pranowo menjumpai pelaku-pelaku UMKM di Hetero Space, Jawa Tengang, Selasa (9/1/2024). Foto: Thomas Bosco/kumparan
ADVERTISEMENT
Capres nomor urut 03, Ganjar Pranowo, bertemu warga di Desa Watuagung, Banyumas, Selasa (9/1). Warga yang tinggal di kaki bukit itu mengeluh kesulitan mendapatkan jaringan internet.
ADVERTISEMENT
"Ini sebenarnya remote area, tidak selalu sih bisa (jaringan internet). Prioritasnya kan di pendidikan maka di pusat pendidikan," ujar Ganjar saat dijumpai wartawan usai berdialog dengan warga.
Dia menilai sulitnya jaringan internet di desa itu sebagai indikasi masih belum meratanya penyebaran internet di Indonesia. Namun dirinya optimistis bisa memberi akses internet ke semua warga, termasuk yang di Watuagung.
"Kalau kita melihat kondisi seperti ini yang kita ceritakan terkait dengan coverage-nya. Maka kita melihat Jawa Tengah, Banyumas, belum merata bagaimana di tempat lain," kata Ganjar.
"Maka kemudian pemerataan akses internet itu di daerah seperti ini perlu mendapat perhatian kita, kita coverage-nya terpenuhi sampai pada peningkatan kecepatan. Maka ini sesuatu yang konkret masukannya," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi Tower BTS. Foto: ANTARA FOTO/Yusran Uccang
Dia menilai untuk memberikan akses jaringan internet ke kawasan terpencil tidak sulit. Namun jadi tidak merata karena praktik korupsi yang masih dilakukan.
"Sebenarnya programnya kemarin-kemarin sudah ada. Sekarang juga mulai berjalan, membangun [tower] BTS-BTS. Maka saya bilang jangan dikorupsi, kalau itu tidak dikorupsi saya kira persebarannya akan makin banyak lagi," ujar Ganjar.
"Wong nanti itu dipasang aja masih ada blank spot [seperti di Desa Watuagung], tapi yang kalau kaya gini tidak sulit dan inisiatif dari kades saya kira akan bisa," tutupnya.
Berdasarkan pantauan kumparan di lokasi, tidak ada akses internet dari provider mana pun di Desa tersebut. Padahal di sana terlihat sebagian besar warga memiliki smartphone dan akses listrik.
Butuh turun cukup jauh keluar dari desa untuk mendapatkan jaringan internet.
ADVERTISEMENT