Warga Bulukumba, Amiluddin, Meninggal saat Urus e-KTP demi BPJS

16 Maret 2022 5:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Amiluddin meninggal dunia saat mengurus e-KTP di Kantor Dinas Dukcapil Bulukumba, Selasa (15/3) . Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Amiluddin meninggal dunia saat mengurus e-KTP di Kantor Dinas Dukcapil Bulukumba, Selasa (15/3) . Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Seorang pria bernama Amiluddin meninggal saat mengurus e-KTP di Kantor Dinas Dukcapil Bulukumba, Sulawesi Selatan, Selasa (15/3) siang. Pria berusia 50 tahun itu mengurus e-KTP sebagai syarat mendapatkan BPJS.
ADVERTISEMENT
Meninggalnya Amiluddin beredar luas dan viral di media sosial lewat salah satu video. Tampak di video itu, Amiluddin datang ke Dinas Dukcapil Bulukumba dalam kondisi sekarat. Dari narasi yang beredar, Amiluddin mengurus e-KTP karena ingin memenuhi syarat untuk mendapatkan BPJS yang akan digunakan untuk pengobatannya.
Insiden tersebut pun dibenarkan Humas Pemkab Bulukumba, Andi Ayatullah Ahmad. Dia mengatakan, Amiluddin mengidap penyakit penyumbatan usus sehingga harus menjalani operasi. Namun, dia tak memiliki BPJS sehingga diminta untuk mengurus.
"Setelah perekaman, Amiluddin terjatuh. Ia pun diboyong ke bangku panjang. Ternyata telah mengembuskan nafas terakhirnya," kata Andi Ayatullah Ahmad kepada wartawan, Selasa (15/3).
Andi mengeklaim, manajemen RS telah menawarkan menggunakan surat keterangan tidak mampu dari pemerintah setempat. Tapi, tawaran dari rumah sakit ditolak oleh pihak keluarga Amiluddin dan meminta keluar paksa.
Amiluddin meninggal dunia saat mengurus e-KTP di Kantor Dinas Dukcapil Bulukumba, Selasa (15/3) . Foto: Dok. Istimewa
Setelah keluar dari RSUD, ternyata pihak keluarga dan Amiluddin datang di kantor Dukcapil menggunakan mobil angkutan umum, untuk melakukan perekaman e-KTP karena menjadi persyaratan pengurusan BPJS.
ADVERTISEMENT
"Kebetulan saat turun dari mobil, Kadis Dukcapil melihat Amiluddin mengenakan sarung terlihat sempoyongan, sehingga Bu Kadis inisiatif mengambil kursi roda untuk membawa Amiluddin ke mobil perekaman," ujar Andi.
Amiluddin langsung mendapatkan layanan perekaman, karena sudah ada keluarga sebelumnya yang datang mempersiapkan pengurusan berkas. Beberapa saat setelah perekaman, Amiluddin terjatuh langsung diboyong ke bangku panjang. Ternyata ia telah mengembuskan napas terakhirnya.