Warga Cianjur Tewas Dipatuk Ular saat Hendak Ambil Singkong di Sawah

22 Juli 2020 12:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lokasi warga Limbangsari,Cianjur, digigit ular hingga tewas. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Lokasi warga Limbangsari,Cianjur, digigit ular hingga tewas. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Yayan Sopyan (56), warga Kampung Nagrak Wetan RT1 RW11, Desa Limbangansari, Cianjur, tewas setelah dipatuk ular pada Minggu (20/7) pukul 14.00 WIB. Saat itu dia hendak mengambil singkong di sekitar rumahnya.
ADVERTISEMENT
Menurut penuturan adik korban, Nano (50), Yayan pamit untuk mengambil singkong di dekat rumah yang berada di persawahan. Tiba di lokasi, Yayan membersihkan sampah yang menumpuk di sekitar pohon singkong. Namun nahas, di dalam tumpukan sampah tersebut terdapat ular yang diduga ular kobra dan mematuk jari tengah tangan kiri Yayan.
"Pulang dengan kondisi tangan berdarah, tapi jarinya sudah diikat pakai karet supaya enggak ngalir racunnya," ungkapnya.
Lokasi warga Limbangsari,Cianjur, digigit ular hingga tewas. Foto: kumparan
Pihak keluarga membujuk Yayan untuk dibawa ke rumah sakit, namun dia menolak. Karena masih penasaran dengan ular yang mematuknya, Yayan hendak kembali ke lokasi. Tapi kondisi dirinya yang tiba-tiba pusing, membuat keluarga langsung membawa paksa Yayan.
"Pas mau ke sawah, dia pusing sambil bersandar di tiang rumah. Kita sudah bujuk juga untuk ke rumah sakit tapi menolak, akhirnya kita bawa setelah bilang pusing," jelas Nano.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, setelah mendapatkan perawatan di RSUD Sayang, Cianjur, nyawa Yayan tak tertolong. Dia mengembuskan napas terakhir pukul 17.30 WIB.
Setelah kejadian tersebut, warga pun khawatir dengan keberadaan ular itu. "Warga sedikit resah, terlebih yang sering bertani ke sawah. Semua pada hati-hati," tuturnya.
Komunitas Pecinta Reptil Turun Tangan
Mendapati kabar tersebut komunitas pecinta reptil Talen Animal Indonesia bersama warga setempat mencari keberadaan ular yang telah menewaskan Yayan itu.
Pada penelusuran yang dilakukan hingga Selasa (21/7) itu, mereka hanya menemukan kulit ular yang sudah berganti.
"(Kulit ular) ini tadi ditemukan dekat pohon besar yang ada di tengah sawah. Kita gali juga tanahnya siapa tahu ada ular tersebut," ujar Ketua RT1 RW11 Kampung Nagrak Wetan, Jujun.
Komunitas reptil temukan kulit ular yang tewaskan warga Cianjur. Foto: kumparan
Sementara itu, Ketua Talen Animal Indonesia, Dede Inoen, mengaku pihaknya tidak hanya membantu mencari ular yang diduga berjenis kobra jawa tersebut. Talen Animal Indonesia juga memberikan edukasi terkait penanganan pertama saat tergigit.
ADVERTISEMENT
"Saya mengimbau kepada masyarakat agar menghindar dari gigitan ular dan memberikan edukasi saat penanganan pertama ketika digigit ular seperti melakukan pen agar menghindari aliran racun ke jantung," tuturnya.
Perihal meninggalnya Yayan, menurut Dede, ada keterlambatan penanganan pertama setelah digigit ular.
"Masalah keterlambatan dalam penanganan saat tergigit ular bisa menjadi salah satu faktor almarhum meninggal. Selain itu faktor usia korban juga berpengaruh," kata Dede.
"Ular yang berbisa boleh dibunuh, tapi untuk ular yang tidak berbisa itu membantu petani," imbuhnya.
Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk berhati-hati. Pasalnya, lokasi tersebut merupakan zona merah ular atau habitat kobra jawa dengan level bisa yang berbahaya.
"Rencananya (pencarian ular) akan dilanjut besok," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
=====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona