Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Warga Ciracas Protes Pekerja SDA Jaktim Gali Pondasi Rumahnya, Terancam Ambruk
28 Oktober 2024 6:16 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Warga sekaligus pemilik rumah bernama Wali Atmamudin menyampaikan protesnya terhadap pekerja sodetan proyek Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Timur di Jalan SMP 147 Kompleks Nabila Indah, No 1A, RT06/RW013, Kel. Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur.
ADVERTISEMENT
Wali mengatakan, tak mempermasalahkan adanya proyek tersebut. Namun, dia menyesalkan tidak adanya koordinasi pekerja proyek dengannya yang tanpa sepengetahuannya menggali pondasi bawah rumahnya.
"Dalam sosialisasi pengerjaan proyek saluran air Jalan Jambore Raya – SMPN 147, pihak kontraktor tidak pernah menjelaskan atau menyebutkan pembuatan saluran air dimaksud melalui bagian bawah samping rumah saya, namun dalam pelaksanaan pekerjaan ternyata tanpa ada pemberitahun, ijin ataupun pembicaraan dengan saya para pekerja dan/atau kontraktor telah menggali tanah bagian bawah rumah saya sehingga hal tersebut sangat berpotensi ambruknya rumah saya sehingga menimbulkan ketakutan, kekhawatiran dan ketidaknyamanan saya dan keluarga menempati rumah tersebut," kata Wali lewat keterangannya, Senin (28/10).
Wali sangat terkejut saat mengetahui pondasi rumahnya digali pekerja. Ia menyebut kontraktor proyek tak memiliki etika dan iktikad yang baik telah menggali pondasi rumahnya.
ADVERTISEMENT
Dalam kasus ini rumah Wali adalah satu-satunya yang terdampak galian tersebut. Tampak dalam foto yang kami terima, galian tersebut tepat berada di bawah rumah Wali. Rumah tersebut bertingkat dua.
"Perlu saya jelaskan tidak ada satupun pihak kontraktor yang datang menemui saya untuk membicarakan rencana pengerjaan proyek pembuatan saluran air Jalan Jambore Raya – SMPN 147, terutama saat mulai mengerjakan di depan rumah saya, padahal saya merupakan warga yang berdampak langsung dalam pengerjaan proyek dimaksud, hal ini saya menilai tidak ada itikad baik, etika dan adab yang kita junjung tinggi tidak pernah dilakukan oleh pihak kontraktor terhadap saya yang mengalami dampak langsung dari Proyek SDA tersebut," ujarnya.
Warga Ajukan Protes, tapi Tak Ada Tanggapan
Wali menyebut pada 21 Oktober terjadi longsor yang menyebabkan 3 penggali hampir tertimbun tanah. Dia lalu melaporkan hal itu ke RW dan kelurahan setempat.
ADVERTISEMENT
"Pada hari Senin, 21 Oktober terjadi keruntuhan yang menyebabkan 3 penggali hampir tertimbun tanah dan saya baru tahu ternyata mereka melakukan Penggalian manual di bawah rumah saya," katanya.
"Saya langsung melaporkan ke RW dan lurah setempat, lalu hari Selasa, 22 Oktober RW dan lurah rapat dengan camat, mereka menyarankan saya membuat surat keluhan ke wali kota Jaktim," lanjutnya.
Kemudian pada Rabu (23/10), Wali mengajukan protes ke Wali Kota Jakarta Timur. Namun hingga saat ini belum ada tanggapan dari pihak terkait.
"Rabu, 23 Oktober saya melayangkan surat protes ke walkot dengan tembusan ke Sudin SDA, PU, Camat Ciracas, dan Lurah Cibubur Sampai hari ini, pihak terkait tidak merespons surat saya tersebut," tandasnya.
ADVERTISEMENT