Warga Deli Serdang yang Diduga Diculik & Dianiaya TNI Ternyata Eks Prajurit

23 Desember 2024 15:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
A Sianipar menunjukkan foto Andreas Sianipar warga Deli Serdang yang tewas usai diduga diculik dan dianiaya oknum TNI Serka H bersama 4 warga sipil. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
A Sianipar menunjukkan foto Andreas Sianipar warga Deli Serdang yang tewas usai diduga diculik dan dianiaya oknum TNI Serka H bersama 4 warga sipil. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Warga Kabupaten Deli Serdang, Andreas Sianipar (44 tahun), yang tewas diduga usai diculik dan dianiaya oleh oknum TNI Serka H ternyata adalah pecatan TNI.
ADVERTISEMENT
Hal ini diungkap oleh adik korban yakni A Sianipar.
“Sempat dulu (menjadi anggota TNI), dulu pun sempat dulu satu Batalyon sama dia (Serka H), makanya mereka saling kenal pun,” kata A Sianipar pada Senin (23/12).
“Satu Batalyon dulu di Raider sama dia (Serka H),” sambungnya.
Menurut A Sianipar, keduanya saling kenal lantaran memiliki latar belakang pekerjaan sama.
Namun, Andreas dipecat pada 2013 lalu saat berpangkat Serka. Namun, belum dirinci alasan mengapa Andreas dipecat.
“Abangnya saya (di)-pecat tahun 2013. Kenal di situ, berlanjut lagi kenal kenal Raider/100 Binjai,” kata dia.
“Sudah pernah berdinas sama, dulu anggotanyalah itu si pelaku (Serka H) ini,” jelasnya.
Kasus ini bermula ketika Andreas diculik di sebuah gang di Kecamatan Medan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, pada Minggu (8/12) dini hari. Ia lalu dibawa ke rumah dinas Serka H di Asrama Abdul Hamid.
ADVERTISEMENT
Lalu, Di sana ia dianiaya oleh Serka H dan belasan orang lainnya. Saat itu, aksi itu mengundang kerumunan massa. Lalu, Serka H bilang bahwa Andreas adalah anggota geng motor. Warga pun terpancing dan hendak ikut mengeroyok Andreas.
Namun, ketika massa mendekat, mereka menyadari pengeroyokan itu terkait masalah pribadi karena membahas soal sebuah mobil. Massa pun membubarkan diri.
Aksi penganiayaan itu terhenti sekitar pukul 03.00 WIB. Lalu, berlanjut pada pukul 10.00 WIB.
Aksi penganiayaan dilakukan dengan cara memukul, menebas, hingga menjerat leher korban. Hingga pada pukul 15.30 WIB, korban diikat lalu dibuang ke Kabupaten Labuhanbatu Utara.
Adik Andreas, A Sianipar bilang, dari hasil pertemuannya dengan Serka H di Pomdam I BB, insiden ini dipicu lantaran Andreas diduga menghilangkan mobil yang ia pinjam dari Serka H.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, A Sianipar bilang, itu hanya keterangan sepihak Serka H. Jadi, masih harus menunggu motif resmi dari pihak Kodam I BB maupun Polrestabes.
Saat ini, Polrestabes Medan juga sudah menangkap 3 warga sipil yang terlibat yakni inisial CJS, MFIH, dan FA. Sementara, satu lainnya yang identitasnya belum diungkap masih diburu.