Warga Deli Serdang yang Diduga Diculik-Dianiaya TNI Ditemukan Tewas di Labura

22 Desember 2024 11:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Mayat. Foto: leolintang/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Mayat. Foto: leolintang/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Warga Deli Serdang (sebelumnya ditulis Medan-red) bernama Andreas Sianipar (44 tahun) akhirnya ditemukan usai diduga diculik oleh oknum TNI, Serka H.
ADVERTISEMENT
Jasad Andreas ditemukan di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), Sabtu (21/12) dini hari.
“Korban meninggal dunia, ditemukan di sebuah tempat di wilayah Labura, tadi pagi kurang lebih jam 3 saya dapat laporan Kasat Reskrim,” kata Kapolrestabes Medan Kombes Pol Gidion Arif, Sabtu (21/12) malam.
“Kemudian kita sudah melakukan autopsi awal, hasil autopsi mengalami luka pada tangan korban terikat kabel Telkom,” sambungnya.
Gidion bilang, kondisi fisik jasad juga sudah buruk lantaran diperkirakan sudah dibuang selama 10 hari.
“Umur kematian kurang lebih 10 hari, memang mengalami beberapa pembusukan dan itu (jasadnya dibuang) di air,” kata dia.
“Kepala dilakban terkelupas kondisi fisiknya, mata dan hidung. Lalu tangan dan punggung memar akibat benda tumpul. Ada memar di mulut, ada bekas lilitan tali di leher korban, tulang hidung kiri retak akibat hantaman benda, pendarahan di kepala akibat benda tumpul,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Andreas sebelumnya hilang sejak Minggu (8/12) lalu. Ia disebut-sebut hilang usai dibawa paksa di sekitar Jalan Medan-Binjai Km 10.
Adik korban, A Sianipar, menyebut ia sudah bertemu dengan Serka H. yang saat ini sudah diamankan oleh Pomdam I BB.
Kata A Sianipar, pengakuan Serka H, korban bukan hilang diculik. Melainkan, korban pergi dengan membawa kabur mobil yang dipinjam dari Serka H.
Sementara, A Sianipar bilang, dari sejumlah saksi yang ia temui termasuk 4 orang yang sudah ditangkap Polrestabes Medan, korban hilang usai dianiaya dengan cara dipukul hingga ditebas Serka H.
Serka H disebut menyiksa korban pada Minggu (8/12) dini hari setelah diculik. Penganiayaan dilakukan di depan rumah dinas Serka H.
ADVERTISEMENT
Lalu, karena memancing keributan, aksi penganiayaan dihentikan dan dilanjutkan sekitar pukul 10.00 WIB di kandang lembu di sekitar asrama tempat tinggal pelaku.
Aksi penganiayaan dilakukan dengan cara memukul korban dengan selang hingga ditebas.
Korban dianiaya hingga sekitar pukul 15.30 WIB hingga akhirnya diikat. Seusai itu, korban dibawa oleh Serka H dan tak ada kabarnya.
“Kan kita butuh di mana keberadaan korban, kondisi seperti apa pun keluarga sudah ikhlas kondisi apa pun dibuang di mana pun,” kata A Sianipar.
Sementara itu, Kasdam I Bukit Barisan Brigjen TNI Refrizal menyebut saat ini Serka H ditahan di Pomdam I Bukit Barisan. Tapi, statusnya masih terperiksa, belum tersangka.
“Masih dalam pendalaman, sudah ditahan, tapi masih didalami, sudah di Pom (Pomdam I Bukit Barisan),” kata Refrizal saat ditemui di Kodam I Bukit Barisan pada Jumat (20/12).
ADVERTISEMENT
“(Statusnya) Terperiksa. Ditahan sejak Sabtu (14/12),” sambungnya.
Refrizal bilang, dari hasil pemeriksaan sementara, Serka H tidak mengakui adanya insiden penculikan dan penganiayaan itu.
“Yang bersangkutan belum mengakui kalau dia yang menyekap, masih didalami, akan ada pendalaman, yang penting validitas yang kita buktikan,” sambungnya.