Warga di Bantul Nekat Makamkan Pasien COVID-19 Tanpa Protokol Kesehatan

2 Juni 2021 12:05 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah warga di Dusun Lopati, Desa Trimurti, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul nekat memakamkan jenazah pasien COVID-19 tanpa prosedur protokol kesehatan. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah warga di Dusun Lopati, Desa Trimurti, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul nekat memakamkan jenazah pasien COVID-19 tanpa prosedur protokol kesehatan. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejumlah warga di Dusun Lopati, Desa Trimurti, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul nekat memakamkan jenazah pasien COVID-19 tanpa prosedur protokol kesehatan atau prokes. Relawan yang hendak memakamkan dengan prokes pun ditolak.
ADVERTISEMENT
Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Bantul, Waljito membeberkan peristiwa itu terjadi pada Selasa (1/6) lalu. Seorang warga berinisial J (70) dinyatakan meninggal dengan keadaan terkonfirmasi corona. Pemulasaran jenazah pun sudah dilakukan pihak rumah sakit.
"Menurut informasi yang kita terima bahwa jenazah tersebut positif dan direkomendasi oleh rumah sakit positif COVID-19. Alasan yang disampaikan (sebagian warga) bahwa jenazah tersebut dimakamkan dengan adat kebiasaan di sana dan juga sesuai syariat Islam," kata Waljito di Polres Bantul, Rabu (2/6).
Waljito menjelaskan jenazah tersebut tetap dimakamkan warga tanpa prokes. Padahal sebenarnya keluarga sudah menerima akan dimakamkan dengan prosedur COVID-19. Namun urung lantaran provokasi sejumlah warga lain.
"Sebenarnya keluarga sudah menerima. Tapi begitu sampai di rumah diprovokasi oleh salah satu orang atau oknum dan beberapa masyarakat sehingga menolak dengan protokol kesehatan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Proses pemakamannya saja tidak prokes tidak pakai masker tidak jaga jarak kemudian tidak memakai sarung tangan dan sebagainya," ujarnya.
Pihaknya berharap dalam pemakaman itu peti jenazah dari rumah sakit tidak dibuka. Khawatirnya, jika dibuka maka akan menyebarkan virus jauh lebih cepat.
"Saya kurang tahu (peti dibuka atau tidak) karena itu menjadi kewenangan mereka. Dan kita sebagai FPRB dan aparat setempat sangat kesulitan masuk ke situ karena jenazah susah diminta," ujarnya.
Suharyanto FPRB Bangkit Trimurti membenarkan bahwa warga nekat memakamkan jenazah J tanpa prokes. Namun sepengetahuannya peti dari rumah sakit tidak sampai dibongkar.
"(Pemakaman) 7 pagi. Meninggalnya malamnya. Sudah dipulasara sama rumah sakit Panembahan Senopati. Kalau peti kemarin tidak sampai dibongkar cuma pemakaman minta secara umum," kata Suharyanto.
ADVERTISEMENT
Saat ini, sejumlah relawan tengah berada di Polres Bantul. Mereka mengadukan peristiwa ini dan berharap polisi bisa mengambil tindakan.