Warga Donggala Masih Takut Tsunami-Gempa Susulan, Pilih Tidur di Luar Rumah

10 September 2023 9:32 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga mengungsi di halaman depan rumah mereka masing-masing setelah terjadi gempabumi M 6.3 di wilayah Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Sabtu (9/9/2023). Foto: BPBD Kabupaten Donggala
zoom-in-whitePerbesar
Warga mengungsi di halaman depan rumah mereka masing-masing setelah terjadi gempabumi M 6.3 di wilayah Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Sabtu (9/9/2023). Foto: BPBD Kabupaten Donggala
ADVERTISEMENT
Sebanyak 3.780 warga Donggala mengungsi setelah terjadi gempa bumi berkekuatan 6,3 magnitudo (M) di wilayah Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Sabtu (9/9) pukul 21.43 WIB. Bagaimana kondisi mereka?
ADVERTISEMENT
Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Donggala, Moh Fickri Vetran, para warga tersebut mengungsi di depan rumah mereka masing-masing. Sebab, mereka masih trauma dan khawatir akan gempa susulan.
“Warga mengungsi mandiri di pinggir jalan di depan rumah masing-masing. Saat ini tim kami masih melakukan pendataan dampak gempa,” ungkap Fickri dalam keterangannya, Minggu (10/9).
Lebih lanjut, Fickri juga mengatakan untuk warga yang tinggal di dekat pesisir pantai telah mendirikan tenda secara mandiri di dataran tinggi. Hal ini sebagai antisipasi apabila terjadi gempa bumi susulan yang berpotensi tsunami.
Fickri menambahkan, pihak BPBD Kabupaten Donggala akan mendirikan tenda pengungsi bila diperlukan dan apabila masih ada warga yang mengungsi. Sebab, pagi ini menurutnya sudah ada warga yang kembali ke rumah masing-masing.
ADVERTISEMENT
“Hanya yang di pesisir pantai yang mengungsi ke dataran tinggi dan ada sebagian di titik kumpul. Tapi pagi ini berangsur kembali kerumah masing-masing,” jelas Fickri.
Warga mengungsi di halaman depan rumah mereka masing-masing setelah terjadi gempabumi M 6.3 di wilayah Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Sabtu (9/9/2023). Foto: BPBD Kabupaten Donggala
Tim BPBD Kabupaten Donggala dipimpin Plt. Kepala Pelaksana BPBD Donggala, Mursid Sanduan pagi ini turun ke lapangan guna monitoring lebih lanjut. Di samping itu, kaji cepat lanjutan juga dilakukan untuk menghitung jumlah kerusakan bangunan termasuk upaya pencarian dan pertolongan warga terdampak gempabumi.
Hasil pendataan cepat sementara dari lapangan, ada sebanyak tiga rumah mengalami rusak ringan. Tim terus menyisir beberapa lokasi untuk asesmen lanjutan. Terkait korban jiwa, hingga siaran pers ini diturunkan belum ada laporan mengenai mengenai hal itu di wilayah Donggala.
“Bapak Plt kalaksa BPBD, saat ini menuju ke lokasi bencana,” kata Fickri.
ADVERTISEMENT
“Ada 3 rumah rusak ringan, untuk korban jiwa belum ada dan mudah-mudahan tidak ada,” tambah Fickri.
Sementara itu, menurut laporan yang diterima Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) guncangan gempabumi M 6.3 juga dirasakan di beberapa wilayah selama kurang lebih 1-5 detik.
Adapun wilayah yang melaporkan ada guncangan kuat hingga lemah meliputi Kota Palu, Kabupaten Parigi Moutong dan Kabupaten Toli-Toli. Seluruh BPBD di wilayah tersebut pagi ini juga melakukan kaji cepat dan monitoring lanjutan.
Gempabumi 6.3 M Kabupaten Donggala menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), berpusat di laut pada posisi 0.03 LU dan 119.80 BT atau 50 kilometer Barat Laut Donggala dengan kedalaman 10 kilometer. Gempabumo ini tidak berpotensi tsunami.
Warga mengungsi di halaman depan rumah mereka masing-masing setelah terjadi gempabumi M 6.3 di wilayah Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Sabtu (9/9/2023). Foto: BPBD Kabupaten Donggala
Gempa bumi ini menurut BMKG terjadi akibat aktifitas sesar Palu Koro, dan dirasakan di Palu, Donggala dengan intensitas guncangan dengan skala IV Modified Mercalli Intensity (MMI). Kemudian guncangan juga dirasakan di Poso, Sigi, Toli-Toli dengan skala III MMI, Pohuwato, Kabupaten Gorontalo II-III MMI, Kota Gorontalo II-MMI dan Kutai Timur I-II MMI.
ADVERTISEMENT
Guna mencegah hal yang tidak diinginkan, BNPB mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertangungjawabkan kebenarannya.
Selain itu, masyarakat juga diminta untuk melihat kondisi rumah masing-masing untuk mengetahui apakah terdapat kerusakan akibat gempa. Jika didapati kerusakan segera laporkan kepada BPBD setempat atau melalui aparat desa/kelurahan setempat.