Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8

ADVERTISEMENT
Tahun ini, hari raya Idul Fitri di Gaza tak sepenuhnya membawa kegembiraan bagi warga Palestina.
ADVERTISEMENT
Di tengah perang yang berkepanjangan dan persediaan makanan yang menipis, perayaan yang biasanya diisi dengan kebersamaan keluarga dan hidangan khas berubah menjadi perjuangan untuk bertahan hidup.
Ratusan warga tampak melaksanakan salat Id di luar reruntuhan masjid yang hancur akibat serangan.
Seorang warga Deir al-Balah, Adel al-Shaer, mengungkapkan kehilangan besar yang dialaminya.
“Kami kehilangan orang-orang yang kami cintai, anak-anak kami, kehidupan kami, dan masa depan kami,” katanya sambil menangis, seperti diberitakan AP, Minggu (30/3).
Dua puluh anggota keluarganya tewas dalam serangan Israel, termasuk empat keponakannya beberapa hari lalu.
Israel mengakhiri gencatan senjata dengan Hamas awal Maret ini setelah kelompok tersebut menolak perubahan pada kesepakatan yang dibuat pada Januari lalu.
Sejak itu, serangan udara dan darat Israel terus berlanjut, menewaskan ratusan warga Palestina.
ADVERTISEMENT
Korban Jiwa Serangan Israel Hari Pertama Idul Fitri Gaza Meroket, Kini 64 Orang
Korban jiwa serangan Israel saat hari pertama Idul Fitri di Gaza pada Minggu (30/3) meroket. Otoritas di Gaza mengungkap jumlah korban jiwa kini mencapai 64 orang.
Laporan awal menyebut jumlah korban jiwa adalah 11 orang. Mereka yang kehilangan nyawa termasuk anak-anak.
Laporan otoritas medis di Rafah dan Khan Younis menyebut korban jiwa di kawasan itu sebanyak 35 orang. Banyaknya nyawa melayang lantaran serangan Zionis menargetkan tenda pengungsian dan rumah warga.
Rangkaian serangan Israel pada hari pertama Idul Fitri dilakukan ketika Palang Merah Palestina (PRCS) melakukan evakuasi operasi militer Zionis pekan lalu.
“[Ini] adalah tragedi bukan hanya bagi kami tetapi juga bagi kerja kemanusiaan dan kemanusiaan,” kata PRCS dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Al-Jazeera.
ADVERTISEMENT
“Serangan militer Israel terhadap para pekerja kesehatan dapat dianggap sebagai kejahatan perang,” sambung mereka.
Pilu Idul Fitri di Gaza karena Israel: Salat di Reruntuhan, Makanan Langka
Umat Muslim Palestina melaksanakan salat Idul Fitri yang menandai berakhirnya bulan puasa Ramadan, di Jabalia, di Jalur Gaza utara, Minggu (30/3/2025).
Tampak mereka melaksanakan salat Idul Fitri di tengah puing reruntuhan bangunan dengan beralaskan sajadah. Suasana haru tersaji di sana.
Meski gempuran serangan masih dilakukan oleh militer Israel, para penduduk Palestina berbondong-bondong melaksanakan salat Idul Fitri dengan segala keterbatasan yang ada.