Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
30 Ramadhan 1446 HMinggu, 30 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Warga Israel Gelar Demo di Yerusalem, Tolak Pemerintahan Netanyahu
27 Maret 2025 10:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Ribuan warga Israel turun ke jalanan Yerusalem pada Rabu (26/3). Mereka menggelar demo menentang Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
ADVERTISEMENT
Demo digelar di tengah krisis politik Israel serta selesainya gencatan senjata di Gaza. Sehari sebelum demo, Netanyahu menuduh oposisi mencoba menciptakan situasi anarki di seluruh negara.
Tuntutan demonstran adalah pembatalan UU terkait pengaruh politik di Israel. Massa yang berdemo di depan gedung parlemen terus membunyikan klakson sampai meneriakkan yel-yel demokrasi.
Tuntutan massa yang lain adalah pembebasan sandera. Sebagian besar membawa bendera Israel.
Awal Mula Krisis Politik di Israel
Adapun krisis politik di Israel bermula saat paripurna di parlemen Israel sebelum demo besar digelar. Ketika itu Netanyahu menuduh oposisi mencoba merusak demokrasi di Israel.
“Kalian mendaur ulang slogan-slogan usang dan konyol yang sama tentang 'akhir demokrasi'. Nah, sekali dan untuk selamanya: Demokrasi tidak dalam bahaya, yang dalam bahaya adalah kekuasaan birokrat,” kata Netanyahu dalam paripurna parlemen seperti dikutip dari AFP.
ADVERTISEMENT
"Mungkin kalian bisa berhenti mengacaukan kinerja pemerintah di tengah perang? Mungkin kalian bisa berhenti mengobarkan hasutan, kebencian, dan anarki di jalanan?" tambahnya.
Sementara itu, sebelum demo besar dalam beberapa hari terakhir warga Israel menggelar unjuk rasa dalam skala lebih kecil.
Sasaran demo mereka adalah Netanyahu. Para demonstran menuding Netanyahu melanjutkan perang tanpa memikirkan nasib sandera Israel yang masih disekap di Gaza.
Netanyahu sendiri telah menjabat selama lebih dari 17 tahun, menjadikannya perdana menteri terlama dalam sejarah Israel.