Warga Jateng Kini Rasakan Manfaat Pengembangan EBT dari Ganjar

14 November 2022 12:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemanfaatan bantuan energi baru dan terbarukan (EBT) di sejumlah daerah di Jawa Tengah. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Pemanfaatan bantuan energi baru dan terbarukan (EBT) di sejumlah daerah di Jawa Tengah. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Komitmen Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) dirasakan manfaatnya oleh warga. Energi ramah lingkungan yang dihasilkan dapat dinikmati warga secara murah, bahkan gratis.
ADVERTISEMENT
Pengembangan EBT dilakukan dengan pemberian bantuan, di antaranya biogenic shallow (gas rawa), biogas, pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH), pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), dan lain sebagainya.
Salah seorang warga Desa Krendowahono, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar, Uni, menuturkan mesin biogenic shallow di desanya sudah berfungsi sekitar satu bulan lalu. Bantuan dari Ganjar itu kini bisa dimanfaatkan warga untuk kebutuhan gas LPG secara gratis.
"Iya sudah bisa digunakan satu bulan yang lalu. Saat ini masih gratis," jelasnya, Senin (14/11/2022).
Pemanfaatan bantuan energi baru dan terbarukan (EBT) di sejumlah daerah di Jawa Tengah. Foto: Dok. Istimewa
Bantuan tersebut membuat warga mudah mendapatkan pengganti gas LPG. Biasanya, dalam satu bulan ia membutuhkan 3-4 tabung gas LPG ditambah dengan bahan bakar kayu.
"Ini lebih murah dan lebih irit. Ya, dalam sebulan bisa irit Rp 100 ribu. Uang itu bisa buat kebutuhan lain, belanja atau jajan anak," lanjut Uni.
ADVERTISEMENT
Ketua RT 6 RW 1 Krendowahono, Solihin, menambahkan ada 30 kepala keluarga yang teraliri dari hasil gas rawa tersebut.
"Ada 30 kepala keluarga yang dapat manfaat dari bantuan Pak Ganjar ini. Saat ini masih gratis, kita lihat dulu habisnya listrik untuk mesin nantinya baru dihitung untuk swadaya masyarakat," tutur Solihin.
Pemanfaatan bantuan energi baru dan terbarukan (EBT) di sejumlah daerah di Jawa Tengah. Foto: Dok. Istimewa
Bantuan serupa juga dilakukan di Desa Bantar, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara. Ada 100 kepala keluarga yang mendapat manfaat.
Kepala Desa Bantar, Eko Purwanto, menyatakan bantuan pengembangan gas rawa di desanya dilakukan secara bertahap. Sampai 2021, sudah dapat disalurkan ke 100 kepala keluarga.
"Ini sangat bermanfaat, dari 600 kepala keluarga sudah ada 100 kepala keluarga yang mendapat manfaat dari gas rawa ini," papar Eko.
ADVERTISEMENT
Badar, warga Desa Bantar, senang karena bantuan tersebut sebagai langkah solutif untuk pemenuhan kebutuhan gas. Sebab, gas LPG di desanya tergolong susah untuk mendapatkannya.
"Iya senang karena ini lebih mudah dan murah. Kalau di sini gas elpiji bisa Rp 23 ribu per tabung, dan susah," tuturnya.
Pemanfaatan bantuan energi baru dan terbarukan (EBT) di sejumlah daerah di Jawa Tengah. Foto: Dok. Istimewa
Sementara, Di Desa Sidomulyo, Lebakbarang, Kabupaten Pekalongan, untuk aliran listrik warga didapat dari pembangkit listrik tenaga mikrohodro (PLTMH).
"Ada dua PLTMH bantuan dari Pak Ganjar di tahun 2022 itu di dusun parakandowo, dan yang satu ini sudah lama tapi rusak dan diperbaiki di tahun 2019 lalu," ungkap warga Desa Sidomulyo, Yuli.
Listrik yang dihasilkan, tambah dia, digunakan untuk keperluan penerang jalan, lokasi wisata, fasilitas umum, dan rumah tangga.
ADVERTISEMENT
"Total ada 80 kepala keluarga, dan sarana prasarana umum seperti balaidesa, masjid, sekolah dan tempat wisata," paparnya.
Pemanfaatan bantuan energi baru dan terbarukan (EBT) di sejumlah daerah di Jawa Tengah. Foto: Dok. Istimewa
Yuli memanfaatkan aliran listrik tersebut untuk keperluan rumah tangga sekaligus usaha menjahit.
"Iya untuk seluruh rumah dan usaha menjahit ini. Karena lebih murah, cukup Rp 20 ribu per bulan," tandasnya.
Upaya Pemprov Jawa Tengah dalam pengembangan EBT terus dilakukan, salah satunya dengan program "Jelajah Energi" oleh Dinas ESDM. Program ini untuk menelisik sekaligus kampanye penggunaan EBT di masyarakat maupun perusahaan.
Pemanfaatan bantuan energi baru dan terbarukan (EBT) di sejumlah daerah di Jawa Tengah. Foto: Dok. Istimewa
Kepala Dinas ESDM Jawa Tengah, Sujarwanto Dwiatmoko, menyampaikan Jelajah Energi sudah kali kedua dilaksanakan. Kali ini  ada 7 lokasi yang didatangi. Di antaranya CV Jaya Setia Plastik (Demak), PT Djarum (Kudus), Biogenic Shallow (Karanganyar), PLTSa Putri Cempo (Solo), PT Sarihusada Generasi Mahardika (Klaten), PT Tirta Investama (Klaten) dan PLTMH Ngesrepbalong (Kendal).
ADVERTISEMENT
"Sesuai dengan komitmen Pak Gubernur, kita akan terus mengembangkan energi baru dan terbarukan di Jateng," ungkap Sujarwanto.