Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Warga RW 09 Kelurahan Cakung Timur mengalami banjir setinggi 60 sentimeter. Luapan air itu diduga bersumber dari drainase perumahan Jakarta Garden City yang buruk sehingga berimbas ke rumah warga yang berada bersebelahan dengan perumahan tersebut.
ADVERTISEMENT
Lokasi RW 09 memang berada tepat di belakang kompleks perumahan, lokasinya hanya dibatasi oleh tembok. Dari RW 09 juga bisa terlihat bangunan mal AEON JGC. Selain itu deretan ruko di kawasan elite itu juga dapat terlihat oleh warga.
Salah seorang warga Frans Anjas mengatakan, banjir yang melanda lingkungannya di Jalan Cempaka VI karena drainase yang buruk dari perumahan JGC. Ia menganggap pengembang membangun kompleks tanpa memikirkan aliran air bagi warga sekitar.
Ia mengatakan warga ingin pihak JGC membuat saluran air besar di perumahannya. Saluran itu harus terhubung dengan aliran gorong-gorong milik warga. Sehingga saat debit hujan tinggi air bisa langsung mengalir ke Kanal Banjir Timur dan tidak menyebabkan rumah warga banjir.
ADVERTISEMENT
"Kita ingin supaya ini saluran dilebarkan sampai ke BKT sana. Biar aman. Ini sampai sekarang tidak ada," kata Frans saat ditemui di Jalan Cempaka VI, Selasa (25/2).
Saluran air di wilayah tersebut memang kecil. Mungkin sekitar 1,5 meter. Menurut Frans, saat JGC akan membangun kompleks perumahan, warga telah meminta untuk dilebarkan, namun tidak dituruti.
Kondisi diperparah karena JGC diuruk hingga setinggi rumah warga. Akibatnya saat hujan deras air pun mengalir ke perkampungan.
"Dulu sebelum ada JGC saluran air memang sama, tapi bangunannya tidak setinggi sekarang. Makanya air masih mengalir," kata Frans.
Frans mengatakan, banjir di RW-nya bisa segera selesai jika pompa di JGC dihidupkan. Hal itu seperti yang terjadi pada beberapa hari lalu.
ADVERTISEMENT
"Tadi sempat dipompa langsung surut. Tapi warga Tambun Rengas akan kebanjiran. Makanya bingunglah mereka (pengembang)," kata Frans.
Sementara itu warga lainnya Sardi Silaban mengamini ucapan Frans. Namun, terkait demo di AEON JGC yang dilakukan pada siang ini, ia memastikan tidak terlibat. Hal itu karena ia pernah melakukan hal yang sama, namun tak mendapat respons.
"Kita 2010 pernah juga demo masalah yang sama tapi tak ditanggapi. Makanya kita tak ikut demo itu," kata Sardi.