Warga Mormon AS Dibantai, Trump Serukan Perang Terhadap Kartel Meksiko

6 November 2019 9:48 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menyampaikan pernyataannya terkait kematian Abu Bakr al-Baghdadi di White House, Minggu (27/10/2019). Foto: REUTERS/Jim Bourg
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menyampaikan pernyataannya terkait kematian Abu Bakr al-Baghdadi di White House, Minggu (27/10/2019). Foto: REUTERS/Jim Bourg
ADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat Donald Trump merespons keras pembantaian sembilan warga negaranya di Meksiko. Trump menyerukan perang terhadap kartel narkotika yang diduga pelaku pembantaian tersebut dan menyatakan siap membantu Meksiko.
ADVERTISEMENT
"Jika Meksiko membutuhkan bantuan kami membersihkan monster-monster itu, Amerika Serikat siap, bersedia dan mampu terlibat dan melakukan pekerjaan itu dengan cepat dan efektif," kata Trump pada Selasa (5/11) dikutip AFP.
Menurut Trump, kartel narkotika di Meksiko sudah menjadi semakin besar dan kuat sehingga membutuhkan tentara untuk memberantas mereka.
"Ini adalah waktunya bagi Meksiko, dengan bantuan Amerika Serikat, melancarkan perang terhadap kartel narkoba dan menghapuskan mereka dari muka bumi," lanjut dia lagi.
Pernyataan Trump disampaikan menyusul pembantaian 9 warga AS yang terdiri dari wanita dan anak-anak di Meksiko pada Senin lalu. Mereka tengah dalam konvoi kendaraan dari Chihuahua menuju AS ketika diserang dan mobil mereka dibakar.
Presiden AS Donald Trump Foto: REUTERS/Carlos Barria
Para korban adalah anggota keluarga Mormon yang telah tinggal di Meksiko sejak puluhan tahun silam. Belum diketahui pelaku pembunuhan tersebut. Namun dalam sejarahnya, kelompok Mormon memang kerap terlibat konflik dengan kartel narkotika Meksiko.
ADVERTISEMENT
Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mengapresiasi tawaran bantuan dari Trump. Dia juga menegaskan pelaku penembakan akan diseret ke pengadilan. Namun dia mengatakan, tidak ingin ada peperangan antara militer Meksiko dengan kartel.
"Kami tidak setuju dengan Trump soal itu. Perang sinonim dengan ketidakrasionalan," kata Obrador.
Obrador memang ingin menghentikan perang dengan kartel yang sebelumnya dilakukan Presiden Felipe Calderon. Di bawah kepemimpinan Calderon, Meksiko mengerahkan tentara memberantas kartel, menewaskan lebih dari 120 ribu orang.