Warga Muslim dan Buddha Bangun Rumah Sakit Indonesia di Rakhine

23 November 2017 12:39 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembangunan rumah sakit Indonesia di Myanmar (Foto: Dok Kemlu)
zoom-in-whitePerbesar
Pembangunan rumah sakit Indonesia di Myanmar (Foto: Dok Kemlu)
ADVERTISEMENT
Indonesia sedang membangun rumah sakit di Negara Bagian Rakhine, Myanmar. Pembangunan RS itu dilakukan oleh semua unsur masyarakat di negara tersebut, tanpa memandang suku, agama, dan ras.
ADVERTISEMENT
"Dari tahap awalnya kita membangun itu pekerjanya orang-orang lokal, dan kita juga merekrut tenaga kerja itu sengaja secara campur," ucap Menlu Retno Marsudi usia menghadiri rapat di kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Jumat (23/11).
"Jadi ada pekerja yang beragama Buddha, yang beragama Islam, sehingga proses trust building pada komunal level itu juga dengan sendirinya mencair bisa kuat trustnya," sambung Retno.
Dia menambahkan, saat ini pembangunan RS itu sudah memasuki fase kedua. Tahap itu akan difokuskan kepada pembangunan beberapa bangunan pendukung rumah sakit.
"Jadi kemarin itu ground breaking untuk fase kedua. Fase pertamanya itu penimbunan dan pengerasan tanah, pager, sudah selesai," tambah Retno.
"Lalu masuk untuk fase keduanya, yaitu itu kompleks dokter dan nurses-nya. Baru nanti ketiga adalah main building dari rumah sakit tersebut," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Mengenai biaya pembangunan, Retno menyebut dana didapat dari beberapa pihak yang berada di Tanah Air yang peduli dengan keadaan di Rakhine. Wilayah tersebut merupakan area krisis kemanusiaan Rohingya terjadi.
Pembangunan rumah sakit Indonesia di Myanmar (Foto: Dok Kemlu)
zoom-in-whitePerbesar
Pembangunan rumah sakit Indonesia di Myanmar (Foto: Dok Kemlu)
"Itu sudah satu langkah maju lagi kita dan pembangunan rumah sakit itu kita lakukan bersama-sama dengan masyarakat kita ya, dengan LSM kita, donatur, itu kemudian wujudkan dalam pembangunan rumah sakit," tutur Retno.
Nantinya setelah beroperasi, rumah sakit tidak hanya akan melayani satu kelompok agama atau masyarakat saja. Namun, akan dibuka untuk warga umum yang membutuhkan perawatan medis.
Rumah sakit Indonesia didirikan di lahan seluas 12.000 meter persegi. Luas total bangunan 8.000 meter persegi yang termasuk di dalamnya akomodasi staf kesehatan dan gedung utama rumah sakit.
ADVERTISEMENT
Tahap pertama pembangunan untuk pemetaan dan konstruksi pagar sebelumnya telah selesai sejak September 2017. Diharapkan rumah sakit ini akan rampung pada pertengahan 2018.