Warga Muslim India Tewas Dipukuli karena Dituduh Selundupkan Sapi

22 Juli 2018 11:42 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sapi di India (Foto: AP Photo)
zoom-in-whitePerbesar
Sapi di India (Foto: AP Photo)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang warga Muslim di India tewas dipukuli massa karena dituduh menyelundupkan dua ekor sapi. Ini bukan kali pertama peristiwa pembunuhan karena sapi, hewan yang dianggap suci bagi umat Hindu India, terjadi di negara itu.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, peristiwa ini terjadi pada Sabtu (21/7) di negara bagian Rajashtan. Korban yang diketahui bernama Akbar yang ketika itu membawa dua ekor sapi ke desanya di Haryana dicegat beberapa orang pria pada tengah malam.
Menurut Shyam Singh, petugas kepolisian setempat, pemuda 28 tahun itu dituduh akan menyelundupkan sapi. Dia lantas dipukuli hingga menderita luka parah dan meninggal dunia ketika dibawa ke rumah sakit. Seorang kawan Akbar berhasil kabur dalam peristiwa itu.
Polisi mengaku telah mengidentifikasi lima tersangka dan akan segera ditangkap. "Kami menyelidiki insiden ini dan akan menangkap para tersangka," kata Singh.
Sapi dianggap hewan suci di India. Di beberapa negara bagian India, membunuh sapi bisa dihukum penjara hingga maksimal 10 tahun. Itulah sebabnya peruntukan sapi di India hanya untuk diambil susunya.
ADVERTISEMENT
Sebagian besar dari 29 negara bagian di India melarang penyembelihan sapi. Konsumsi daging di India kebanyakan diambil dari kerbau.
Namun belakangan, aksi main hakim sendiri terhadap warga Muslim akibat sapi meningkat di India, terutama setelah partai nasionalis Hindu Bharatiya Janata (BJP) pimpinan Narendra Modi menang pemilu pada 2014.
Di Rajashtan juga pada April 2017, seorang peternak tewas dihakimi massa ketika membawa dua sapi dan dua anak sapi di truknya. Mei tahun lalu, dua pemuda Muslim di Assam dipukuli hingga tewas karena dituduh hendak mencuri sapi.
Pemerintah Modi mengecam keras aksi main hakim sendiri ini. Menteri negara Rajashtan, Vasundhara Raje, mengatakan para pelaku akan ditangkap dan diadili.
"Tindakan tegas akan diambil untuk para pelaku," kata Raje.
ADVERTISEMENT