Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Warga Pakistan Kumpulkan Al-Quran Robek dari Puing Masjid yang Diserang India
8 Mei 2025 11:57 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Rabu pagi (7/5), saat fajar baru menyentuh kaki langit, Masjid Bilal di pusat kota Muzaffarabad Pakistan hanya menyisakan setengah bangunan.
ADVERTISEMENT
Atapnya runtuh, temboknya retak, dan lantai utamanya berserakan puing. Di tengah puing-puing itu, warga memunguti satu per satu lembaran Al-Quran yang robek akibat serangan udara India.
Serangan terjadi saat warga masih terlelap.
Suara ledakan memecah malam, menyapu kompleks perumahan dan sebuah masjid dua lantai yang juga berfungsi sebagai madrasah.
Pengurus masjid berusia 70 tahun menjadi korban. Jenazahnya dimakamkan di hari yang sama, disaksikan ratusan pelayat.
“Ada suara-suara mengerikan di malam hari. Kami tidak tahu apa yang terjadi. Orang-orang panik,” kata seorang tetangga masjid, Muhammad Salman, mengutip AFP.
Seorang ibu yang tinggal beberapa meter dari lokasi serangan, Jamila Bibi (52), mengatakan keluarganya kini tinggal di rumah kerabat.
“Anak-anak masih ketakutan. Kami tidak tidur malam itu. Kami tak punya pilihan selain mengungsi,” ujarnya pelan.
Masjid Bilal adalah satu dari sembilan lokasi yang diserang India dalam “Operasi Sindoor” – respons atas aksi kelompok bersenjata yang menewaskan 26 orang di Pahalgam, Kashmir India, bulan lalu.
ADVERTISEMENT
India menyebut targetnya merupakan “kamp radikal”, namun Pakistan menegaskan korban di semua lokasi adalah warga sipil.
Di Bahawalpur, Punjab dekat perbatasan India, masjid lain juga terkena serangan.
“Kami sedang tidur ketika terdengar ledakan. Jendela-jendela pecah. Beberapa orang terluka,” kata warga sekitar yang pagi itu berdiri di antara kerumunan orang di depan masjid Subhan, Ali Muhammed.
Mengulang retorika militer yang disiarkan televisi, radio, dan media sosial setiap hari, Ali mengatakan: “Kami tahu bagaimana menanggapinya, kami tidak lemah. Kami adalah kekuatan nuklir.”
Badan intelijen India mengatakan masjid itu terkait kelompok yang terafiliasi gerakan jihad Lashkar-e-Taiba, kelompok yang diduga melakukan aksi pembunuhan masal di Kashmir pada 22 April silam.
Di Muridke, tak jauh dari Lahore, sebuah kompleks pendidikan dan kesehatan milik pemerintah juga hancur akibat serangan.
ADVERTISEMENT
Sejumlah anak-anak dilaporkan menjadi korban.
Warga Muzaffarabad, Tariq Mir (24), kini kehilangan tempat tinggal.
Ia menunjukkan luka di kakinya akibat pecahan logam.
“Kami tinggal di dekat masjid. Ketika ledakan terjadi, kami langsung lari. Rumah kami rata,” ujarnya.
Pengamat militer PBB telah memeriksa lokasi masjid yang rusak. Sementara itu, di sisi lain perbatasan, penembakan lintas batas terus berlanjut. Pemerintah Pakistan menyebut lima pesawat tempur India telah ditembak jatuh, meski klaim itu belum diakui New Delhi.
Menteri Pertahanan India Rajnath Singh mengatakan serangan itu “terarah dan tidak menargetkan warga sipil”.
Sebaliknya, Pakistan menuduh India menggunakan serangan udara untuk mengalihkan perhatian dalam negeri menjelang pemilu.
Saling serang ini menjadi yang terbesar sejak perang terakhir kedua negara.
ADVERTISEMENT
Di tengah kerusakan, kini sebagian warga mengungsi dari desa-desa yang terkena penembakan balasan dari Pakistan.
“Rumah kami rusak parah. Ada yang terluka. Orang-orang lari ke tempat yang lebih aman,” kata warga Salamabad, Wasim Ahmed (29).