Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.80.1
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo telah menyampaikan tanggapannya terkait kerusuhan di Manokwari , Papua Barat dan Sorong, Papua. Dalam pernyataannya, Jokowi menyampaikan agar masyarakat Papua dapat saling memaafkan dan menciptakan perdamaian.
ADVERTISEMENT
Menanggapi ini, Researcher Assistant Lokataru Foundation Muhammad Elfiansyah Alaydrus meminta Jokowi agar proses hukum tetap berjalan. Meski nantinya masyarakat memaafkan, namun proses hukum tetap harus berjalan.
“Harusnya pikiran negara itu bukan sekadar maaf-maafan. Pasti kita memaafkan sesama manusia, tapi proses tindak pidana harus tetap berlangsung. Jadi negara jangan punya pikiran yang ‘ya sudah maaf saja’,” kata Elfiansyah di Kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (20/8).
Ia mendesak pemerintah mengusut tuntas dugaan rasisme yang dilakukan sejumlah pihak kepada mahasiswa Papua di Surabaya, yang kemudian menyulut emosi masyarakat di Papua Barat dan Papua sehingga kerusuhan terjadi.
Tidak hanya itu, ia juga meminta pemerintah untuk tidak membatasi informasi di Papua.
“Negara dengan lembaganya buat tim siapa yang bilang tindakan rasisme ini. Diusut orangnya, bukan hanya sekadar hak atas informasi kita dibatasi di Papua,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Kerusuhan yang terjadi di Manokwari, Papua Barat, dan Sorong, Papua, diduga sebagai respons atas penangkapan mahasiswa Papua di Surabaya. Masyarakat setempat kemudian turun ke jalan, melakukan pengrusakan di sejumlah tempat, membakar ban, hingga memblokade jalan.