news-card-video
28 Ramadhan 1446 HJumat, 28 Februari 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Warga Pejaten Timur Mengungsi di TPU, Bangun Tenda Pakai Terpal & Tenda Camping

4 Maret 2025 15:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Pejaten Timur ngungsi di Tempat Pemakaman Umum akibat banjir, selasa (4/3/2025). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Warga Pejaten Timur ngungsi di Tempat Pemakaman Umum akibat banjir, selasa (4/3/2025). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Banjir yang merendam kawasan Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, memaksa warga mengungsi ke lokasi lain yang lebih tinggi.
ADVERTISEMENT
Salah satu titik pengungsian ada di area TPU (Tempat Pemakaman Umum) di Jalan Rukun Ujung, RT 005/RW 005. Warga yang terdampak mendirikan tenda dari terpal dan tenda camping.
Pantauan di lokasi pada Selasa (4/3), terlihat beberapa tenda berdiri di area makam. Beberapa warga juga tampak menggelar tikar dan mencari sudut yang dirasa cukup nyaman untuk beristirahat.
Titin (60) salah satu warga yang mengungsi di area makam, mengatakan bahwa mereka sudah terbiasa mencari tempat yang memungkinkan untuk bertahan saat banjir datang.
Warga Pejaten Timur ngungsi di Tempat Pemakaman Umum akibat banjir, selasa (4/3/2025). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan
“Doain aja surut, kalau nggak surut ya kita tidur di sini,” kata Bu Titin kepada wartawan.
Titin (60) bercerita bahwa ini bukan kali pertama mereka harus mengungsi di area tersebut.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, warga sudah pernah bertahan seminggu di tempat yang sama saat banjir besar melanda beberapa waktu lalu.
“Dulu kan pernah semingguan di sini tidur, pinter-pinter aja udah nyari tempatnya,” ungkapnya.
Titin menjelaskan bahwa ia sudah berada di makan sejak jam jam 7 pagi.
Warga Pejaten Timur ngungsi di Tempat Pemakaman Umum akibat banjir, selasa (4/3/2025). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan
“Dari 7 pagi, buat tendanya,” ujarnya.
Hingga kini, banjir di Pejaten Timur belum menunjukkan tanda-tanda surut.
Warga berharap bantuan logistik dan fasilitas pengungsian yang lebih layak segera disediakan mengingat kondisi di lokasi yang kurang memadai.
Banjir di kawasan Rawajati dan Pejaten Timur ini dipicu oleh luapan Sungai Ciliwung yang menerima kiriman air dari wilayah Bogor. Hingga kini, ketinggian air mencapai hampir 5 meter dan merendam ratusan rumah warga.
ADVERTISEMENT