Warga Perbatasan India Minta Ganti Rugi Buntut Konflik dengan Pakistan

13 Mei 2025 19:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana usai serangan militer Pakistan terhadap India di Jammu, India, Sabtu (10/5/2025). Foto: Stringer/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Suasana usai serangan militer Pakistan terhadap India di Jammu, India, Sabtu (10/5/2025). Foto: Stringer/Reuters
ADVERTISEMENT
Selepas gencatan senjata mengakhiri empat hari bentrokan bersenjata antara India dan Pakistan, warga di wilayah perbatasan Kashmir yang dikuasai India menuntut kompensasi atas kerusakan yang mereka alami akibat penembakan lintas batas.
ADVERTISEMENT
Ratusan penduduk desa sempat mengungsi ketika kedua negara saling meluncurkan rudal dan drone ke instalasi militer, menewaskan sedikitnya 70 warga sipil.
Kini mereka mulai kembali, namun banyak yang menemukan rumah mereka hancur atau tak layak huni.
Ilustrasi Peta India dan Pakistan. Foto: Shutterstock
“Ke mana kami harus pergi bersama anak-anak kami? Kami tidak punya tempat tinggal, tidak ada makanan,” kata warga desa Kot Maira di Akhnoor, sekitar 7 kilometer dari garis perbatasan de facto, lapor Reuters.
Ia mengatakan rumahnya rusak berat akibat serangan dan meminta pemerintah memberikan ganti rugi.
“Saya minta keadilan dari Perdana Menteri Modi.”
Suasana masjid Bilal yang rusak akibat dihantam serangan India di Kashmir, Pakistan, Rabu (7/5/2025). Foto: Akhtar Soomro/Reuters
Di desa Pahari Wala yang tak jauh dari sana, petani Karan Singh mengaku kehilangan tujuh ekor sapi dalam penembakan. Ia dan keluarganya kini tinggal di tempat penampungan darurat.
ADVERTISEMENT
“Saya langsung meninggalkan desa saat konflik mulai,” ujarnya.
“Sekarang kami tak punya tempat tinggal.”
Di Salamabad, Lembah Kashmir, Badrudin dan putranya yang berusia enam tahun terluka akibat serangan, namun tetap memutuskan kembali ke rumah setelah lima hari mengungsi.
“Saya senang bisa pulang,” katanya.
“Tapi rumah saya rusak, rumah paman saya hancur. Kami ingin perdamaian permanen, karena kami yang tinggal di perbatasan selalu menjadi korban.”
Presiden AS Donald Trump bersalaman dengan Perdana Menteri India Narendra Modi pada acara "Namaste Trump" di Stadion Sardar Patel Gujarat, di Ahmedabad, India. Foto: REUTERS/Al Drago
Seorang pejabat pemerintah daerah yang enggan disebutkan namanya mengatakan tim telah dikirim ke wilayah terdampak untuk menilai kerusakan rumah dan infrastruktur.
“Hari ini tim kami sudah ke lapangan,” ujarnya.
“Pemerintah akan memutuskan besaran kompensasi.”
Sementara dalam pidatonya pada Senin (12/5), Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan negaranya tidak akan segan menyerang kembali ke wilayah Pakistan jika serangan baru terjadi.
ADVERTISEMENT
Namun sebagian warga di perbatasan menyuarakan ketidakpuasan terhadap keputusan gencatan senjata.
“Modi harus abaikan Trump,” ujar seorang warga sambil berdiri di depan dinding rumahnya yang retak.
“Kami ingin balas penuh terhadap Pakistan.”
Sebelumnya Trump mengumumkan gencatan senjata antara India dan Pakistan setelah empat hari pertempuran, dan mengeklaim bahwa AS berperan penting dalam menghentikan konflik tersebut.
Wilayah Kashmir terpecah menjadi dua, 55 persen di antaranya dikuasai India dan sisanya dikuasai Pakistan.