Warga Pulo Indah yang Meninggal Baru Dievakuasi Setelah Tim TNI Datang

3 Januari 2020 13:18 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana banjir di komplek Pulo Indah perbatasan Jakarta Barat-Tangerang, Jumat (3/1). Foto: Abyan Faisal Putratam/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana banjir di komplek Pulo Indah perbatasan Jakarta Barat-Tangerang, Jumat (3/1). Foto: Abyan Faisal Putratam/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang warga Pulo Indah, Duri Kepa, Jakarta Barat, meninggal dunia saat banjir. Warga ini baru bisa dievakuasi setelah tim dari TNI datang pada Kamis (2/1) malam.
ADVERTISEMENT
Seorang warga, Slamet (47), mengatakan permukiman warga di Pulo Indah sudah terendam banjir sejak Rabu (1/1). Tapi, tidak ada tim evakuasi yang datang untuk menyelamatkan warga. Padahal banjir paling tinggi mencapai 1,5 meter.
Baru pada Kamis (3/1) malam, tim evakuasi dari TNI dan sejumlah LSM datang ke lokasi. Mereka menyisir permukiman warga yang masih terendam. Dari hasil pencarian, tim menemukan seorang warga yang tewas.
Suasana banjir di komplek Pulo Indah perbatasan Jakarta Barat-Tangerang, Jumat (3/1). Foto: Abyan Faisal Putratam/kumparan
“Semalam pukul 23.00 WIB (anggota) TNI baru datang, ada evakuasi, ada warga yang meninggal dunia di Tangerang (masih di kompleks Pulo Indah),” kata Slamet di Pulo Indah, Duri Kepa, Jakarta Barat, Jumat (3/1).
Ia tidak merinci siapa nama atau identitas orang tersebut. Tapi, ia mengatakan bahwa korban adalah lelaki berumur kurang lebih 60 tahun.
Suasana banjir di komplek Pulo Indah perbatasan Jakarta Barat-Tangerang, Jumat (3/1). Foto: Abyan Faisal Putratam/kumparan
Dugaan sementaranya, korban meninggal akibat sakit ditambah banjir yang belum juga hilang tersebut.
ADVERTISEMENT
“Laki-laki umur 60-an kurang lebih. Mungkin pengaruh banjir, tapi awalnya sudah sakit juga,” tutur Slamet.
Suasana banjir di komplek Pulo Indah perbatasan Jakarta Barat-Tangerang, Jumat (3/1). Foto: Abyan Faisal Putratam/kumparan
Warga lainnya, Bobby (22), mengatakan tak ada bantuan dari BPBD saat awal banjir melanda. "Tim SAR, BPBD belum ada sama sekali. Resmi belum ada, belum ada turun dari kelurahan. Ya mungkin itu doang tadi pasukan biru," ucap Bobby.
Baru pada Kamis (2/1) malam ada tim evakuasi yang datang.
Hingga kini masih banyak warga yang belum terevakuasi dari rumah tinggal mereka. Selain itu, posko resmi juga belum didirikan di sekitar area tersebut.