Warga Rusia Dipersulit Kunjungi Negara-negara Uni Eropa

1 September 2022 10:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Rusia. Foto: Reuters/Shamil Zhumatov
zoom-in-whitePerbesar
Warga Rusia. Foto: Reuters/Shamil Zhumatov
ADVERTISEMENT
Uni Eropa telah menyatakan akan menangguhkan kesepakatan fasilitas visa dengan Rusia pada Rabu (31/8). Kebijakan ini akan menyebabkan orang Rusia sulit melakukan perjalanan ke negara-negara di Uni Eropa.
ADVERTISEMENT
Alih-alih mencapai konsensus mengenai larangan visa penuh yang diajukan oleh Ukraina dan beberapa negara lainnya, Uni Eropa justru mengambil kebijakan perketat aturan perjalanan. Hal tersebut dikarenakan perpecahan suara antar negara anggota.
Selain perpecahan suara, Kebijakan larangan visa penuh juga sulit diambil ketika negara-negara seperti Estonia, Latvia, Lithuania, Polandia, dan Finlandia berbatasan darat langsung dengan Rusia.
Kelima negara tersebut menyambut baik kebijakan Uni Eropa. Namun, empat dari negara yang berbatasan langsung dengan Rusia berpendapat perlu adanya kebijakan lain yang secara drastis membatasi jumlah visa yang dikeluarkan kepada orang Rusia.
“Sampai langkah-langkah seperti itu diterapkan di tingkat UE, kami akan mempertimbangkan untuk memperkenalkan langkah sementara larangan visa di tingkat nasional, atau membatasi penyeberangan perbatasan bagi warga negara Rusia yang memegang visa Uni Eropa, untuk mengatasi masalah keamanan publik yang akan segera terjadi,” respons Latvia, Lithuania, Estonia dan Polandia dalam sebuah pernyataan bersama, seperti dikutip oleh Aljazeera.
ADVERTISEMENT
Menteri Luar Negeri Ceko Jan Lipavsky mengatakan Komisi Eksekutif UE akan mengambil langkah lebih jauh terkait pembatasan perjalanan. Terutama mengacu pada 12 juta visa kawasan Schengen sebagai zona perbatasan terbuka 26 negara yang telah dikeluarkan Rusia.
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borell berpendapat bahwa kebijakan penangguhan kesepakatan fasilitas visa akan berdampak signifikan.
“Ini akan secara signifikan mengurangi jumlah visa baru yang dikeluarkan oleh negara-negara anggota UE, ini akan menjadi lebih sulit, dan memakan waktu lebih lama,” katanya Borell pada konferensi pers di akhir pertemuan dua hari para menteri luar negeri Uni Eropa di Praha.
Penulis: Thalitha Yuristiana