Warga Sebut Minhati Berkenalan dengan Pimpinan Milisi Maute di Mesir

13 November 2017 15:53 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Istri tersangka teroris Filipina (Foto: dok. Biro humas mabes Polri)
zoom-in-whitePerbesar
Istri tersangka teroris Filipina (Foto: dok. Biro humas mabes Polri)
ADVERTISEMENT
Minhati Madrais, istri dari pemimpin kelompok bersenjata Maute, Omar Khayam, diketahui berasal dari Babelan, Bekasi, Jawa Barat. Minhati selama ini tak pernah tinggal bersama kedua orang tuanya di Babelan.
ADVERTISEMENT
Warga sekitar hanya mengetahui Minhati selama ini tinggal di luar negeri. Feby, salah seorang warga setempat, mengatakan Minhati pernah mengenyam bangku kuliah di Mesir.
“Setelah di (Pondok Pesantren) Gontor, Jawa Timur terus kuliah di Mesir,” ujar Feby kepada kumparan (kumparan.com), saat ditemui di rumahnya, Babelan, Bekasi, Senin (13/11).
Tempat Tinggal Keluarga Minhati Madrais (Foto: Kelik Wahyu/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tempat Tinggal Keluarga Minhati Madrais (Foto: Kelik Wahyu/kumparan)
Di Mesir itulah, lanjut Feby, Minhati bertemu dan menikah dengan Omarkhayam. Namun Feby tak mengetahui secara pasti kapan Minhati menikah dengan Omarkhayam.
“Iya dia kan kuliah di Mesir, mungkin ketemu suaminya di sana terus nikah di sana, enggak tahu kapan itu, denger-denger sih gitu aja,” ungkap Feby.
Warga tak mengetahui secara pasti tanggal pernikahan Minhati, menurut Feby karena orang tua Minhati tak pernah menceritakan perihal tersebut kepada warga sekitar. Bahkan acara resepsi pernikahan Minhati di Babelan tak pernah ada.
ADVERTISEMENT
“Di sini juga enggak pernah ada acara pernikahan Minhati, keluarga juga enggak pernah bilang ke warga,” jelas Feby.
Tempat Tinggal Keluarga Minhati Madrais (Foto: Kelik Wahyu/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tempat Tinggal Keluarga Minhati Madrais (Foto: Kelik Wahyu/kumparan)
Atas pernikahan tersebut, Minhati dan Omarkhayam dikaruniai enam orang anak. Kini Minhati telah menjadi janda karena Omarkhayam tewas pada saat baku tembak dengan polisi Filipina, setelah sebelumnya menguasai Kota Marawi, Filipina.
Minhati ditangkap oleh otoritas Filipina pada 5 November 2017, di Kota Iligal, Mindanau Utara, karena kedapatan memiliki senjata dan bahan peledak. Selama penahanan dirinya beserta keenam anaknya ditemani tim Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Davao.