Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.0
![CCTV di sudut ruangan. Foto: Dok. MAK network](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1545021383/zdmyqpk2t9qcyiszfk32.jpg)
ADVERTISEMENT
Sistem monitoring milik Pemkot Semarang dengan memanfaatkan perangkat CCTV terus dikembangkan. Selain untuk mendeteksi genangan air hingga parkir liar dengan perangkat lunak analitik, kini transparansi Pemkot Semarang pun didorong dengan memanfaatkan CCTV.
ADVERTISEMENT
Hal itu dilakukan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dengan membuka akses publik untuk CCTV yang berada pada tempat pelayanan publik di Kota Semarang.
Masyarakat pun kini bisa mengawasi kerja pelayan publik Pemkot Semarang secara real time melalui portal analyticscctv.semarangkota.go.id.
Pria akrab disapa Hendi tersebut mengungkapkan, gagasan membuka akses publik pada CCTV di pelayanan publik merupakan masukan masyarakat.
Pasalnya sejak Pemkot Semarang meluncurkan program Tilik Semar (Monitoring Terintegrasi Beranalitik Kota Semarang), banyak pihak yang juga mendorong agar ada CCTV untuk mengawasi kinerja Pemkot Semarang.
"Intinya adalah memperkuat transparansi pemerintah kepada masyarakat. Saya juga sudah sering menyampaikan Pemerintah Kota Semarang saat ini seperti bekerja dalam sebuah aquarium kaca, di mana seluruh masyarakat bisa memonitor dan memantau secara langsung," kata Hendi di sela-sela kegiatan menerima perwakilan BPK RI di Balai Kota Semarang belum lama ini.
ADVERTISEMENT
"Salah satu implementasinya dengan membuka CCTV untuk dapat dilihat publik seperti ini," ujarnya.
Hendi pun menegaskan dibukanya CCTV tempat pelayanan publik tersebut merupakan bagian dari komitmennya membangun pemerintah yang berintegritas dan bebas dari pungli.
"Masih ditemukannya kasus pungli beberapa waktu lalu tentu menjadi bahan evaluasi besar supaya tidak ada lagi kasus serupa. Adanya CCTV ini sekaligus juga menjadi warning untuk menekan penyalahgunaan wewenang, karena semua akan terekam, dan dapat dilihat oleh siapa saja bila ada gerak gerik yang mencurigakan," terangnya.
Hendi pun berharap masyarakat bisa mendukung Pemkot Semarang dengan memanfaatkan siaran CCTV tersebut untuk ikut mengawasi kinerja jajarannya. Pasalnya CCTV tersebut memang didedikasikan untuk merekam aktivitas di ruang pelayanan publik, seperti loket pelayanan di kecamatan dan kelurahan.
ADVERTISEMENT
“Integrasi CCTV yang ada di loket pelayanan publik terutama kecamatan dan kelurahan terus diupayakan dapat sempurna. Saat ini kami terus berproses. Kelurahan yang sudah terpasang CCTV dan tersambung internet, kami tarik,” tambah Hendi.
Adapun selain di loket-loket pelayanan kecamatan dan beberapa kelurahan, CCTV di 3 pasar tradisional juga sudah terintegrasi dan bisa diakses masyarakat melalui laman Tilik Semar.
Tiga pasar tradisional tersebut adalah Pasar Jatingaleh, Pasar Karangayu dan Pasar Pedurungan.
"Ditargetkan pekan depan 1.100 CCTV di lingkungan RT di Kota Semarang akan terintegrasi di Tilik Semar dan bisa diakses oleh masyarakat," pungkas Hendi.