Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Warga Singapura jadi Pemegang Paspor Terkuat di Dunia
26 Oktober 2017 5:24 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
ADVERTISEMENT
Negara kecil Singapora sekarang memiliki paspor terkuat di dunia. Warganya dapat melakukan perjalanan ke 159 negara di dunia, tanpa visa.
ADVERTISEMENT
Sebuah perangkat bernama Passport Index , mencatat bagaimana hasil tersebut didapatkan. Dilansir AFP, Kamis (26/10), Singapura jadi pemegang paspor terkuat peringkat pertama di dunia, setelah Paraguay menghilangkan pembatasan bagi warga negara Singapura untuk bepergian ke negara mereka.
Itu berarti sekitar 3,4 juta pemegang paspor Singapura sekarang dapat melakukan perjalanan ke 159 negara baik tanpa visa sama sekali, atau hanya dapat mengeluarkannya pada saat kedatangan.
Untuk diketahui, aplikasi Passport Index dikembangkan oleh konsultan global Arton Capital yang berbasis di Kanada. Dia memberikan ranking untuk setiap paspor di seluruh dunia, berdasarkan akses lintas-batas yang dimiliki pemegangnya.
"Untuk pertama kalinya, sebuah negara Asia memiliki paspor paling kuat di dunia," Philippe May, managing director kantor Arton Capital di Singapura, dalam sebuah pernyataan.
ADVERTISEMENT
"Ini adalah bukti hubungan diplomatik inklusif Singapura dan kebijakan luar negeri yang efektif," jelasnya.
Sementara Jerman berada di posisi kedua, dengan warganya yang diperbolehkan mengunjungi 158 negara tanpa visa. Dan negara Swedia serta Korea Selatan sama-sama berada di peringkat ketiga.
Indonesia sendiri berada di peringkat ke-64, bersama Tunisia, Zambia, dan Pulau Cape Verde.
Paspor AS sendiri berada di posisi keenam, bersama Malaysia, Irlandia dan Kanada. Sementara Afghanistan masuk dalam daftar negara dengan akses bebas visa ke 22 negara.
Passport Index mengatakan, kegunaan paspor AS telah turun sejak Presiden Donald Trump mulai menjabat. Sementara Turki dan Republik Afrika Tengah menjadi negara-negara yang paling akhir untuk mencabut akses bebas visa mereka bagi pemegangnya.
ADVERTISEMENT