Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
11 Ramadhan 1446 HSelasa, 11 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Warga Sleman Dengar Suara Gemuruh saat Gunung Merapi Erupsi
11 Mei 2018 9:21 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB

ADVERTISEMENT
Hujan abu akibat letusan freatik Gunung Merapi, mulai turun di Kabupaten Sleman utara, Jawa Tengah, pagi ini. Saat letusan terjadi, warga mendengar suara gemuruh yang terjadi cukup lama.
ADVERTISEMENT
"Jam 07.30 WIB ada letusan, suara bergemuruh, tapi cuma sekali," ujar Ratri, warga Pakem, Sleman kepada kumparan (kumparan.com), Jumat (11/5).

Akibat hujan abu ini, Ratri bersama teman-temannya lantas berinisiatif bagikan masker gratis kepada pengendara yang melintas.
"Ini bagi-bagi masker inisiatif kami," jelasnya sambil menyerahkan masker pada pengendara motor.

Hal yang sama juga diungkapkan Taufiq Irawan, pembaca kumparan warga Sinduadi, Mlati, Kabupaten Sleman. Dia mendengar suara gemuruh, dan tak lama kemudian hujan abu pun menutupi langit.
"Suara gemuruh terdengar sekitar satu menit," kata Taufiq.

Informasi tertulis dari BNPB, Gunung Merapi yang terletak di Kabupaten Klaten, Megelang, Boyolali dan Sleman ini, meletus freatik pada Jumat (11/5) sekitar pukul 07.32 WIB.
Letusan disertai suara gemuruh dengan tekanan sedang hingga kuat dan tinggi kolom 5.500 meter dari puncak kawah. Letusan melontarkan abu vulkanik, pasir dan material piroklatik.
ADVERTISEMENT
Status Gunung Merapi hingga saat ini masih tetap normal (Level I) dengan radius berbahaya adalah 3 kilometer dari puncak kawah. PVMBG tidak menaikkan status Gunung Merapi dan masih terus memantau perkembangan aktivitas vulkanik.