Warga Sleman Korban Dukun Pengganda Uang Banjarnegara Ini Suka Bantu Masjid

25 Mei 2023 18:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sukirno, tokoh masyarakat yang juga Penasihat Takmir Masjid Ar Rahmah. Foto: Arfiansyah Panji/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sukirno, tokoh masyarakat yang juga Penasihat Takmir Masjid Ar Rahmah. Foto: Arfiansyah Panji/kumparan
ADVERTISEMENT
Kuwat Santosa, warga Malangrejo, Wedomartani, Ngemplak, Kabupaten Sleman, yang menjadi korban pembunuhan dukun pengganda uang asal Banjarnegara, Jawa Tengah, Slamet Tohari, dijemput keluarganya untuk segera dimakamkan.
ADVERTISEMENT
Kuwat sebelumnya hilang sejak sekitar beberapa tahun silam.
"Saya pastinya lupa tapi kira-kira 2018 lah. Sudah lama memang. Sudah tidak pernah pulang lagi. Tidak ada kabar," kata Sukirno tokoh masyarakat yang juga Penasihat Takmir Masjid Ar Rahmah saat ditemui, Kamis (25/5).
Sukirno menjelaskan, Kuwat yang berusia sekitar 48 tahun ini memiliki usaha pengeboran. Awalnya, banyak yang mengira Kuwat tengah mendapat pekerjaan di luar kota. Namun seiring berjalannya waktu dia tak kunjung pulang.
"Waktu itu coba dilacak, kalau saya kan banyak komunikasi dengan bapak mertuanya jadi pernah diusahakan dengan apa yang beliau bisa termasuk kalau orang-orang Jawa itu nanya pada orang tua itu juga sudah. Jadi jawabannya tidak terlacak," ujarnya.
"Pergi itu sebenarnya ada temennya warga sini yang ikut dia. Tapi dia pulang. Ketika ditanya keluarga memang sudah putus kontak," katanya.
ADVERTISEMENT
Baru pada Selasa malam kemarin, keluarga mendapat kepastian identitas Kuwat setelah hasil tes DNA keluar. Saat ini keluarga tengah menjemput jenazah ke Banjarnegara.

Sering Bantu Masjid

Kuwat yang merupakan sarjana geologi dari UPN Veteran Yogyakarta ini dikenal senang membantu, termasuk membantu masjid dengan keahliannya. Ketika masjid direhab, Kuwat lah yang mengebor sumur untuk masjid. Semuanya dia berikan gratis.
Masjid Ar-Rahmah. Foto: Arfiansyah Panji/kumparan
"Aktif di masyarakat. Srawung (keguyubannya) bagus. Dia dulu pernah bekerja di luar jawa terus kuliah lagi di UPN geologi sampai lulus makanya melanjutkan profesinya di situ," jelasnya
"Bareng rehab (masjid) kami bikin sumur dengan dibor dia yang menangani termasuk pagar-pagar juga. Aktif dan jiwa sosial sangat tinggi," katanya.

Akan Langsung Dimakamkan

Begitu tiba, jenazah akan disalatkan di Masjid Ar-Rahmah ini. Selanjutnya, jenazah akan dimakamkan di makam umum Ngalarang, Malangrejo. Kuwat meninggalkan seorang istri dan dua anak.
ADVERTISEMENT
"Di sini (nanti) disalatkan lalu dimakamkan," katanya.
Kabidhumas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Iqbal Alqudusy mengatakan, Kuwat Santosa merupakan jasad yang dikubur di lubang 6B. Jasad Kuwat Santosa dapat diidentifikasi usai tim DVI menemukan kecocokan dengan DNA anak korban.
"Dilakukan pemeriksaan DNA lanjutan sampel tulang yang belum teridentifikasi dengan data pembanding. Maka dapat dibuktikan secara genetik bahwa tulang iga Mr X Lubang 6B, terindentifikasi sebagai Kuwat Santosa ayah biologis dari Nurul Wasiatil Fadilah asal dari Yogyakarta," ujar Iqbal kepada wartawan, Kamis (25/5).
Polres Banjarnegara berhasil mengungkap kasus pembunuhan yang melibatkan dukun pengganda uang dan bernama TH Alias mbah Slamet (45) dan asistennya BS (32) warga Comal, Pemalang.
BS merupakan tangan kanan korban untuk mencari korban-korbannya melalui facebook.
ADVERTISEMENT
Keduanya merupakan komplotan penipu dengan modus penggandaan uang. Dalam aksinya Slamet telah berhasil membunuh 12 orang. Dari jumlah itu, 9 jasad telah berhasil diidentifikasi.