Warga soal Penyanderaan Anak di Pejaten: Turun dari Taksi Diseret ke Pospol

28 Oktober 2024 12:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Detik detik pelaku keluar bersama anak perempuan yang disandera di Pejaten, Jakarta Selatan, Senin (28/10/2024). Foto: Syawal Darisman/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Detik detik pelaku keluar bersama anak perempuan yang disandera di Pejaten, Jakarta Selatan, Senin (28/10/2024). Foto: Syawal Darisman/kumparan
ADVERTISEMENT
Seorang pria paruh baya yang belum diketahui identitasnya menyandera bocah perempuan yang masih berusia 7 tahun (sebelumnya ditulis 5 tahun). Aksi penyanderaan itu terjadi di perempatan mal The Park Pejaten, Jakarta Selatan, pada Senin (28/10).
ADVERTISEMENT
Salah seorang saksi, Mulyadi (31), melihat saat pelaku turun dari sebuah taksi berkelir biru lalu menyeret korban ke pos polisi. Ketika itu, kata dia, anak tersebut diseret ke pos polisi dengan ditodong sebilah pisau.
"Disandera, ditodong pisau," kata Mulyadi ketika ditemui di lokasi.
Pos polisi yang jadi lokasi penyanderaan. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Di pos polisi itu, sambung Mulyadi, polisi sempat melakukan negosiasi agar pelaku bersedia melepaskan anak yang disandera.
Ketika dilakukan negosiasi, pelaku sempat meminta mobil kepada polisi sebagai tebusan untuk melepaskan anak yang disandera dan melarikan diri.
Mobil Camry yang diminta pelaku untuk kabur saat melakukan negosiasi dengan petugas di Pos Polisi Pejaten, Jalan Warung Jati Barat, Jakarta Selatan, Senin (28/10/2024). Foto: Syawal Febrian Darisman/kumparan
"Polisi juga fokus ke keselamatan itu anak," ucap dia.
Singkat cerita, datang mobil Camry hitam berpelat dinas TNI. Pelaku dan anak yang disandera kemudian dimasukkan ke dalam mobil. Saat pelaku lengah ketika hendak masuk ke dalam mobil, anak yang disandera langsung diamankan oleh polisi dan pisau yang dibawa pelaku dilucuti.
ADVERTISEMENT
Mulyadi menuturkan, ada salah seorang polisi yang terluka ketika melucuti pisau pelaku.
"Pas naik mobil dinas TNI, dia sama anaknya (korban), pisau masih di tangan, setelah itu polisi minta supaya tenang," ujar dia.
"Ada polisi tangannya kena pisau, telunjuknya berdarah," kata dia.