Warga yang Tinggal di Zona Rawan Banjir Lahar Dingin Marapi Bakal Direlokasi

16 Mei 2024 23:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto di Bukittinggi, Sumatera Barat.
 Foto: Jonathan Devin/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto di Bukittinggi, Sumatera Barat. Foto: Jonathan Devin/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menyebut warga yang tinggal di daerah rawan bencana banjir lahar dingin Gunung Marapi, akan direlokasi ke lokasi yang lebih aman.
ADVERTISEMENT
"Karena kalau ada masyarakat di situ, nanti di kemudian hari siapa yang mau bertanggung jawab kena bencana lagi. Jadi harus dikosongkan gitu, dan itu SOP yang berlaku kalau ada bencana gunung berapi," kata Suharyanto di Bukittinggi, Kamis (16/5).
Ia juga telah berkoordinasi kepada masing-masing bupati dan wali kota setempat untuk segera melakukan pendataan kepada para warga yang mesti direlokasi.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bersama Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah memetakan daerah-daerah rawan.
"Kemudian biasanya masyarakat yang akan direlokasi itu tanya, 'Pak, di samping rumah kan kami butuh kebun, butuh tempat mencari hidup'. Nah, sehingga nanti masing-masing kepala daerah lihat ada gak wilayahnya. Jadi nggak ada masalah," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Sesditjen Perumahan Kementerian PUPR Hidayat menambahkan, warga yang perlu direlokasi bukan hanya yang terdampak banjir lahar dingin. Melainkan juga yang berpotensi terjadi di masa depan.
Suasana usai banjir lahar dingin Gunung Marapi di Nagari Bukik Batabuah, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Rabu (15/5/2024). Foto: Jonathan Devin/kumparan
"Jadi yang seperti itu beberapa rumah di jalur merah kita juga data juga. Nanti kita minta tolong Pemda mencarikan relokasi tentunya yang bebas dari bencana. Mungkin kesesuaian tata ruang bisa menyesuaikan," jelas Hidayat.
Proses relokasi juga bakal dilakukan secara bertahap. Sejauh ini, Hidayat menyebut, pihaknya telah menyiapkan ratusan Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA).
"Kami yang ready di Sumbar ada 200 unit RISHA, kemudian ada tambahan dari Sumatera Utara nanti kita bisa mobilisasi," ujar dia.

Wilayah Rawan Banjir Lahar Dingin

BMKG telah melakukan pemetaan terhadap lokasi-lokasi rawan terdampak banjir lahar dingin. Ini dilakukan untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat sekitar akan bahaya banjir lahar.
ADVERTISEMENT
"Kami bersama Badan Geologi dan PUPR ini mengidentifikasi zona-zona yang perlu diwaspadai. Jadi kami melihat adanya pertemuan 2 sungai atau lebih ada beberapa sungai yang bertemu," kata Kepala BMKG, Dwikorita, Rabu (15/5).
"Zona-zona ini lah yang nantinya berpotensi untuk mengalami luncuran hanyutan bongkah-bongkah batu besar yang bisa terangkut, karena air hujan itu," sambungnya.
Wilayah-wilayah rawan itu, antara lain: Sawah Gombak, Kabupaten Tanah Datar; Pasir Laweh, Kabupaten Agam; Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar; dan Bukik Batubuah, Kabupaten Agam.
Kemudian, Batipuh Ateh, Kabupaten Tanah Datar; Batipun Baruah, Kabupaten Tanah Datar; Objek Wisata Bukik Bulek, Kabupaten Lima Puluh Kota; serta Kota Padang Panjang.