Warga Yogya Gelar Aksi Larung 'Ade Armando' di Kali Gajah Wong

5 Desember 2023 13:17 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah warga Yogyakarta yang tergabung dalam komunitas budaya Patembayan Nusantara menggelar aksi Larung Sukerta membersihkan Yogyakarta dari pengaruh jahat Ade Armando di Kali Gajah Wong, Gambiran, Kemantren Umbulharjo, Kota Yogyakarta. Foto: Arfiansyah Panji/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah warga Yogyakarta yang tergabung dalam komunitas budaya Patembayan Nusantara menggelar aksi Larung Sukerta membersihkan Yogyakarta dari pengaruh jahat Ade Armando di Kali Gajah Wong, Gambiran, Kemantren Umbulharjo, Kota Yogyakarta. Foto: Arfiansyah Panji/kumparan
ADVERTISEMENT
Warga Yogyakarta yang tergabung dalam komunitas budaya Patembayan Nusantara menggelar aksi Larung Sukerta membersihkan Yogyakarta dari pengaruh jahat Ade Armando di Kali Gajah Wong, Gambiran, Kemantren Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Selasa (5/12).
ADVERTISEMENT
Aksi ini sebagai respons atas pernyataan kontroversial Ade Armando. Caleg PSI itu dinilai telah menghina sejarah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) lewat pernyataannya soal politik dinasti.
"Ini adalah Larung Sukerta, bagaimana cara orang Yogya melawan. Patembayan Nusantara perkumpulan kami melawan apa yang dilakukan oleh Ade Armando dengan melarung kedunguan hati, kedunguan pikir nalar terhadap konstitusi maupun terhadap sejarah Yogyakarta. Cara kami, langkah kami dengan laku budaya ini," kata Koordinator Patembayan Nusantara Pedro Indarto ditemui di lokasi, Selasa (5/12).
Pedro menjelaskan kegiatan ini murni gerakan dari masyarakat. Prosesi dari awal peserta melakukan suluk tetembangan sembari berjalan menuju sungai.
Sejumlah warga Yogyakarta yang tergabung dalam komunitas budaya Patembayan Nusantara menggelar aksi Larung Sukerta membersihkan Yogyakarta dari pengaruh jahat Ade Armando di Kali Gajah Wong, Gambiran, Kemantren Umbulharjo, Kota Yogyakarta. Foto: Arfiansyah Panji/kumparan
Selama prosesi ini ada pula peserta yang berperan sebagai Ade Armando. Dia menggunakan poster wajah Ade Armando dan berkostum keranjang sampah.
ADVERTISEMENT
"Proses larungan yang berjalan ada personifikasi Ade Armando di situ. Ini pemikiran Ade Armando yang akan membawa Yogya menjadi nggak asik," katanya.
"Larung sebagai simbolisasi kita membuang sukerta, membuang sampah karena tadi divisualkan Ade Armando dengan tong sampah. Jadi kita larung tapi tentu saja larungnya sampahnya kita bawa kembali, kita tidak ingin juga mencemari sungai. Tapi sebagai perlambangan saja," katanya.
Sejumlah warga Yogyakarta yang tergabung dalam komunitas budaya Patembayan Nusantara menggelar aksi Larung Sukerta membersihkan Yogyakarta dari pengaruh jahat Ade Armando di Kali Gajah Wong, Gambiran, Kemantren Umbulharjo, Kota Yogyakarta. Foto: Arfiansyah Panji/kumparan
Aksi ini diharapkan menjadi spirit warga Yogyakarta, bagi kelompok intelektual, serta penegak hukum untuk melaporkan Ade Armando.
"Lawan Ade Armando, jika perlu laporkan sesuai dengan regulasi yang ada," katanya.
Respons warga Yogya atas pernyataan Ade Armando bukan baru pertama kali ini. Kemarin, sejumlah massa juga menggeruduk kantor PSI DPW DIY di Umbulharjo, Kota Yogyakarta. Di sana massa meminta agar Ade Armando dipecat dan ditangkap.
ADVERTISEMENT
Pengurus PSI DIY yang menemui massa aksi menyatakan terus mendukung Keistimewaan DIY. Apa yang disampaikan masyarakat Yogyakarta ini akan disampaikan ke PSI pusat.
"Aspirasi tadi kami sampaikan ke DPP secepatnya, untuk merespons yang disampaikan teman-teman Paman Usman (masyarakat) tadi," kata Wakil Sekretaris DPW PSI DIY Ari Hidayat, Senin (4/12) kemarin.
Ari mengatakan dirinya sebagai warga DIY paham tentang sejarah DIY. Sehingga dia pun menyayangkan pernyataan yang dibuat Ade Armando.
Sejumlah warga Yogyakarta yang tergabung dalam komunitas budaya Patembayan Nusantara menggelar aksi Larung Sukerta membersihkan Yogyakarta dari pengaruh jahat Ade Armando di Kali Gajah Wong, Gambiran, Kemantren Umbulharjo, Kota Yogyakarta. Foto: Arfiansyah Panji/kumparan

Pernyataan Ade Armando

Ade diketahui mengkritik aksi unjuk rasa sejumlah BEM di Jogja soal majunya Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden.
Mahasiswa menilai tindakan majunya Gibran merupakan penghinaan terhadap demokrasi serta melanggengkan politik dinasti. Namun hal ini justru direspons Ade dengan menyebut bahwa yang dilakukan oleh BEM UI dan BEM UGM itu ironi. Dia beralasan yang jelas-jelas menunjukkan politik dinasti justru wilayah tempat mereka menggelar aksi yakni Jogja.
ADVERTISEMENT
Ade dalam unggahannya menyebut ragu dengan gerakan aliansi mahasiswa di Yogya yang diikuti BEM UGM dan UI.
"Tampil Ketua BEM UI dan Ketua BEM UGM mereka gunakan baju kaus bertuliskan republik rasa kerajaan. Ini ironis sekali karena mereka justru sedang berada di sebuah wilayah yang jelas-jelas menjalankan politik dinasti dan mereka diam saja," kata pendukung Prabowo-Gibran ini.
"Anak-anak BEM ini harus tahu dong kalau mau melawan politik dinasti ya politik dinasti yang sesungguhnya adalah Daerah Istimewa Yogyakarta, gubernurnya tidak dipilih melalui pemilu," jelasnya.
Pernyataan Ade dinilai sebagai bentuk penghinaan terhadap sejarah Daerah Istimewa Yogyakarta.