Warmbier, Mahasiswa AS yang Ditahan Korut Pulang Dalam Kondisi Koma

14 Juni 2017 12:08 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Otto Warmbier dalam kondisi koma (Foto: AP Photo/John Minchillo)
zoom-in-whitePerbesar
Otto Warmbier dalam kondisi koma (Foto: AP Photo/John Minchillo)
ADVERTISEMENT
Penantian kedua orang tua Otto Warmbier (22), Fred dan Cindy, akhirnya terwujud. Sang anak pulang ke Amerika Serikat setelah hampir satu setengah tahun ditahan pemerintah Korea Utara. Sayangnya, Wamrbier pulang dalam keadaan koma.
ADVERTISEMENT
Dilansir Reuters, Otto Wamrbier, seorang mahasiswa dari Universitas Virginia pulang ke Amerika Serikat dalam kondisi koma. Menurut saksi yang melihat kedatangannya, Warmbier dibawa dengan penerbangan medis.
"Sayangnya ia pulang dalam keadaan koma, kami baru tahu kondisi kesehatannya sudah seperti ini sejak Maret 2016 lalu," ujar kedua orang tua Warmbier. Mereka mengaku baru mengetahui kondisi sang anak seminggu sebelum kedatangannya.
"Kami baru tahu minggu lalu, dan kami ingin dunia tahu bagaimana kami dan anak kami sudah disiksa dan diteror oleh rezim di Korea Utara, " ujarnya.
Menurut media Korut, Otto Warmbier ditahan pada Januari 2016 dan dijatuhi hukuman 15 tahun kerja paksa pada Maret tahun lalu karena berusaha mencuri barang dengan slogan propaganda.
ADVERTISEMENT
Tidak ada yang tahu penyebab pasti Warmbier jatuh koma. Namun pihak Korut mengatakan Warmbier jatuh sakit karena botulisme (penyakit yang disebabkan oleh racun yang dihasilkan oleh bakteri bernama clostridium botulinum). Ia sakit setelah menjalani masa percobaan pada bulan Maret 2016 dan mengalami koma setelah minum pil tidur.
Sementara dikutip dari New York Times, seorang pejabat senior AS mengatakan bahwa mereka menerima laporan intelijen yang menyatakan Warmbier dipukuli berulang kali dalam tahanan.
Otto Warmbier kembali ke AS dalam kondisi koma (Foto: AP Photo/John Minchillo)
zoom-in-whitePerbesar
Otto Warmbier kembali ke AS dalam kondisi koma (Foto: AP Photo/John Minchillo)
Pesawat Warmbier tiba di bandara Cincinnati Municipal Lunken pukul 22:15 waktu setempat. Seorang saksi mengatakan pada Reuters, tim medis terlihat membawa seorang pria, yang diyakini sebagai Warmbier, mengenakan baju biru dan celana warna gelap keluar dari pesawat menggunakan tandu.
ADVERTISEMENT
Slogan dan spanduk bertuliskan "Pray for Otto" dan "Welcome home Otto" terlihat dibawa oleh teman dan keluarga yang menantikan kedatangan Warmbier di bandara.
Teman dan keluarga menanti kedatangan Warmbier. (Foto: REUTERS/Bryan Woolston)
zoom-in-whitePerbesar
Teman dan keluarga menanti kedatangan Warmbier. (Foto: REUTERS/Bryan Woolston)
Warmbier kemudian dibawa ke dalam ambulance untuk menjalani perawatan di University of Cincinnati Medical Center.
Pemuda 22 tahun ini akhirnya dilepaskan setelah kunjungan Joseph Yun, utusan khusus Departemen Luar Negeri AS di Korea Utara ke Pyongyang. Di sana Yun meminta pemerintah Korut untuk melepaskan Warmbier dengan alasan kemanusiaan.
Sementara itu, isu lain juga menyebutkan Warmbier dilepaskan setelah kunjungan pemain basket AS, Dennis Rodman, Selasa (13/6) yang bertemu dengan Presiden Korut Kim Jong Un.
Warmbier saat menjalani persidangan (Foto: AP Photo/Jon Chol Jin)
zoom-in-whitePerbesar
Warmbier saat menjalani persidangan (Foto: AP Photo/Jon Chol Jin)
ADVERTISEMENT
Pemerintah AS sendiri membantah korelasi antara pelepasan Warmbier dengan kedatangan Rodman. Juru bicara gedung putih Sarah Sanders mengatakan bahwa 'membawa pulang Otto adalah prioritas utama Presiden'.
Disebutkan dalam sebuah kesempatan langka, Joseph Yun bertemu dengan perwakilan dari Korut di Oslo sekitar bulan Mei. Seorang pejabat AS mengatakan, dalam pertemuan tersebut disepakati pejabat Swedia di Pyongyang, yang menangani urusan konsulat AS akan diizinkan untuk melihat empat tahanan Amerika di Korut.
Korut kemudian meminta pertemuan kembali di New York. Kala itu, Yun bertemu dengan duta besar Korut untuk PBB dan mendapat kabar terkait kondisi Warmbier.
"Tidak dapat dipungkiri Korea Utara harus menjelaskan penyebab koma Warmbier," kata mantan diplomat veteran Bill Richardson dalam sebuah pernyataan.
ADVERTISEMENT
Yun tiba pada hari Senin (12/6), mengunjungi Warmbier dengan dua dokter dan meminta pembebasannya. Korea Utara setuju dan dia dipulangkan pada hari Selasa (13/6) kemarin.