Waspada! 13 Kecamatan di Kota Bandung Rawan Bencana Banjir

21 September 2022 14:35 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Banjir menggenangi jalan raya di Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (25/11).  Foto: Bagus Ahmad Rizaldi/ANTARA
zoom-in-whitePerbesar
Banjir menggenangi jalan raya di Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (25/11). Foto: Bagus Ahmad Rizaldi/ANTARA
ADVERTISEMENT
Hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi mulai mengguyur Kota Bandung dalam masa peralihan musim dari kemarau ke penghujan.
ADVERTISEMENT
Kasi Mitigasi Bencana di Diskar PB Kota Bandung, Amires Pahala, mengatakan banjir jadi bencana yang acap kali mengancam Kota Bandung ketika terjadi hujan.
Amires menyebut ada 13 kecamatan di Kota Bandung dengan potensi tinggi terjadi bencana banjir. Diskar PB pun melakukan upaya mitigasi dengan mengingatkan kewaspadaan ke masyarakat bila terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
Kecamatan yang dimaksud di antaranya Andir, Astanaanyar, Babakan Ciparay, Bandung Kulon, Bandung Kidul, Panyileukan, Batununggal, Bojongloa Kidul, Rancasari, hingga Kiaracondong.
"Itu [13 kecamatan] daerah-daerah yang memang dialiri enam sungai," kata dia kepada wartawan pada Rabu (21/9).
Hujan intensitas tinggi di kota Bandung akibatkan sejumlah ruas jalan tergenang air. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Amires mengingatkan warga Bandung agar segera mencari tempat aman apabila terjadi hujan intensitas tinggi. Selain bencana banjir, terdapat potensi bencana lainnya yang mengintai Kota Bandung, seperti longsor, gempa hingga puting beliung.
ADVERTISEMENT
Tercatat, ada 9 kecamatan di Kota Bandung yang rawan terjadi longsor.
"Sesuai dari PVMBG itu daerahnya daerah Timur, sekitar 9 kecamatan di daerah Timur," papar dia.
Sejak tahun 2022, lanjut Amires, sudah dua kali bencana longsor terjadi di wilayah Kota Bandung. Meski demikian, bencana itu tak menimbulkan korban jiwa.
Warga beraktivitas di dalam rumahnya yang terendam banjir akibat luapan Sungai Citepus di Bandung, Jawa Barat, Kamis (24/12/2020). Foto: Novrian Arbi/ANTARA FOTO
Sementara itu, untuk bencana banjir, tercatat yang paling parah terjadi di Kecamatan Rancasari pada bulan April 2022 lalu, ketika kirmir (tanggul penahan bibir sungai) roboh dan ada 21 rumah terdampak.
"Sekitar satu untuk banjir, dua untuk longsor, tapi tidak sampai menimbulkan korban jiwa," jelas dia.
"Kami imbau melalui aparat wilayah mengenai potensi atau gejala-gejala alam, kami sedang menyusun surat kepada aparat wilayah untuk mewaspadai transisi dari kemarau ke musim penghujan," tandas dia.
ADVERTISEMENT