Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Waspada 3 Ular Mematikan Ini Ada di Indonesia
3 Oktober 2017 20:38 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
![Ilustrasi ular. (Foto: Pixabay)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1490878264/vb0vdlac7oimtpomflex.jpg)
ADVERTISEMENT
Insiden Robert Nababan yang diserang ular piton sepanjang 7 meter menggegerkan netizen Indonesia. Meski selamat, Robert menderita luka akibat gigitan dan lilitan ular tersebut.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya piton ada jenis ular lain yang hidup di Indonesia yang patut Anda waspadai. Jangan menyepelekan apapun jenis ular yang Anda temui. Jika bukan ahlinya, bermain dengan ular bisa sangat membahayakan. Terutama jika ular tersebut beracun.
Lalu ular apa saja yang dianggap membahayakan?
1. Ular laut Indonesia
Ular laut banyak ditemukan di perairan hangat terutama laut tropis. Hampir di seluruh perairan Indonesia bisa ditemui ular laut. Mereka senang tinggal di laut berpasir dengan koral yang punya terumbu karang besar.
Salah satu jenis ular laut yang banyak ditemukan di laut Indonesia adalah Acalyptophis Peronii (ular laut bertanduk) dengan ciri khas berupa tanduk mirip duri yang terletak di bagian kepala.
ADVERTISEMENT
Ular jenis ini punya tubuh yang cukup besar dengan kepala kecil. Warnanya bervariasi mulai dari abu-abu, krem atau cokelat dengan bagian bawah berwarna keputihan.
Dikutip dari arkive.org, ular laut tanduk punya bisa paling mematikan di seluruh dunia. Meski begitu belum pernah ada dokumentasi soal serangan jenis ular ini pada manusia. Meski begitu dapat dipastikan ular ini sangat berbisa. Populasi ular ini sendiri masih cukup stabil. Namun karena reproduksi ular ini cukup lambat dan sering terjerat pukat nelayan, para peneliti khawatir jenis ular ini akan punah.
Di Australia sebagai daerah yang juga punya populasi ular laut tanduk, jenisnya dilindungi dalam Undang-Undang. Pemerintah setempat melarang nelayan untuk menangkap spesies hewan laut termasuk ular.
ADVERTISEMENT
Sementara di Indonesia, terutama di Tanah Lot, Bali, ular laut menjadi salah satu hewan suci dan dilindungi warga setempat yang dipercaya ular tersebut menjaga Tanah Lot dari keburukan dan aura jahat.
2. Ular piton
Piton Reticulatus alias ular piton merupakan ular yang cukup sering ditemukan di Indonesia. Meski tidak berbisa, ada banyak kasus di mana ular ini tumbuh dengan panjang hingga 7 meter dan sangat berbahaya bagi manusia.
Ular piton tersebar di daratan Asia Tenggara dan masuk ke dalam kategori salah satu ular serta reptil terpanjang di dunia. Ular piton besar sering ditemukan di hutan Kalimantan, Sumatera dan Sulawesi. Ular jenis ini menyerang korban dengan gigitan dan lilitan. Piton kabarnya bisa merasakan denyut nadi atau jantung korbannya. Semakin melawan, maka lilitan ular ini akan semakin kencang.
ADVERTISEMENT
Akibatnya korban mati akibat kehabisan nafas atau detak jantung terhenti karena lilitan yang sangat kuat.
![Ular piton makan manusia di Mamuju (Foto: Istimewa)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1490846255/sh7hj8tmxer056bk8f05.jpg)
Kasus serangan ular piton pada manusia meski jarang namun sudah pernah terdokumentasikan. Salah satunya pada Maret 2017 lalu di mana seorang petani di Sumatera tewas dimakan oleh ular piton sepanjang 7 meter.
Baru-baru ini seekor ular sepanjang 7 meter menyerang warga di Riau. Untungnya warga bernama Robert tersebut selamat meski mengalami luka akibat gigitan dan lilitan piton.
Meski dianggap berbahaya namun banyak juga yang menjadikan ular piton sebagai hewan peliharaan.
3. Ular tanah
Ular jenis ini sangat dikenal masyarakat Indonesia. Di beberapa daerah, ular ini juga sering dikaitkan dengan hal-hal berbau mistis.
ADVERTISEMENT
Calloselasma rhodostoma alias ular tanah merupakan ular yang satu family dengan ular beludak berbisa yang agresif. Jenisnya menyebar di Asia Tenggara dan Jawa.
Di Indonesia ular ini punya banyak nama, bandotan bedor, oray lemah, ular gibuk, ular edor dan masih banyak lagi. Sementara dalam bahasa Inggris ular ini dikenal sebagai Malayan pit viper.
Karena bentuknya yang cukup pendek, sekitar 76 cm dengan warna cokelat tua, ular ini sering bersembunyi di bawah tumpukan daun atau bersembunyi di dalam lubang di tanah sehingga sering tak terlihat oleh manusia. Tak heran jika banyak kasus manusia yang diserang ular tanah secara tiba-tiba.
Namun jangan salah, ular ini juga sering ditemukan di pemukiman warga.
ADVERTISEMENT
Serangan ular ini terbilang cukup sering. Di Indonesia pernah terjadi fenomena 'serangan' ular tanah yang terjadi di Lebak, Banten pada 2013 silam. Saat itu dinas setempat mengatakan berkurangnya pasokan makanan alami ular tanah menyebabkan ular tersebut bergerak ke pemukiman warga untuk mencari makanan.
Gigitan ular tanah sendiri sangat menyakitkan dan bisa menimbulkan pembengkakan. Jika tidak segera ditangani, bisa tersebut akan menyebar ke seluruh tubuh dan menyebabkan kematian.
Mereka yang selamat dari serangan ular tanah banyak yang mengalami kerusakan syaraf atau disfungsi anggota badan bahkan hingga harus diamputasi.
Bisa ular tanah sendiri kabarnya bisa menjadi anti-racun yang mengandung anti-koagulan yang dapat mencegah pembekuan darah.