Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto, mengimbau masyarakat Jakarta waspada menghadapi kemungkinan memburuknya kualitas udara selama musim kemarau.
ADVERTISEMENT
“Saat memasuki musim kemarau pada bulan Mei hingga Agustus, akan terjadi penurunan kualitas udara di wilayah DKI Jakarta yang ditandai dengan meningkatnya konsentrasi PM2.5,” kata Asep dalam keterangan tertulis, Jumat (16/6).
PM2.5 merupakan jenis polutan udara berukuran mikro yang mengandung material berbahaya untuk kesehatan. Jika dihirup partikel ini tentunya berbahaya bagi makhluk hidup khususnya manusia. Dari pantauan Stasiun Pemantauan Kualitas Udara (SPKU) DLH DKI Jakarta tingkat polutan ini cenderung mengalami kenaikan selama musim kemarau.
“(Peningkatan) terjadi karena curah hujan dan kecepatan angin rendah mengakibatkan PM2.5 akan terakumulasi dan melayang di udara dalam waktu yang lama,” lanjut Asep.
Karena salah satu sumber polutan itu adalah kendaraan bermotor, Asep mengimbau masyarakat Jakarta untuk tertib melakukan uji emisi. Selain itu secara birokrasi DLH akan berkoordinasi untuk melakukan pengetatan aturan ganjil genap di DKI Jakarta.
ADVERTISEMENT
“Polusi udara di Jakarta dipengaruhi oleh berbagai sumber emisi yang menyebabkan polusi baik yang berasal dari sumber lokal, seperti transportasi dan residensial, maupun dari sumber regional dari kawasan industri dekat dengan Jakarta,” ujar Asep.
Adapun untuk saat ini karena kualitas udara sudah terlanjur tidak sehat untuk kelompok rentan, Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga mengimbau agar masyarakat membatasi kegiatan di luar ruangan dan memakai masker.