Waspada Varian Baru Corona Merajalela di Indonesia

25 Mei 2021 5:31 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi virus Corona. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi virus Corona. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Kasus varian corona baru yang termasuk varian of concern (diwaspadai) semakin banyak ditemukan di Indonesia. Kini sudah ada 54 kasus, terdiri dari varian Inggris B117, varian Afrika Selatan B1351, dan varian India B1617.1 serta B1617.2.
ADVERTISEMENT
"Total kasus Variant of Concern sampai saat ini adalah 54 kasus, 18 kasus B117, 4 kasus B1351, dan 32 kasus adalah B1617," kata Kepala Puslitbang Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Vivi Setiawaty, dilihat kumparan di Youtube Pusdalops BNPB, Senin (24/5).
54 kasus ini dibawa oleh pihak dari luar negeri. Baik Warga Negara Asing (WNA) maupun Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Dari 54 kasus itu, terdapat 25 kasus yang baru dilaporkan tiap daerah per 20 Mei 2021. Terbanyak varian India yang dibawa oleh WN India di berbagai daerah.

Corona Afsel yang Ganas Juga Sudah Bertransmisi Lokal di Jakarta

Masyarakat Jakarta harus semakin waspada di tengah pandemi corona. Sebab, dua kasus varian baru yang termasuk harus diwaspadai menurut WHO sudah bertransmisi secara lokal.
ADVERTISEMENT
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Puslitbang Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Vivi Setiawaty, dilihat kumparan di Youtube Pusdalops BNPB, Senin (24/5).
Sebuah bajaj melintasi mural yang berisi pesan waspada penyebaran virus Corona di kawasan Tebet, Jakarta. Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/Reuters
Kata dia, per 21 Mei 2021 Indonesia berhasil melakukan whole genome sequencing pada 1.749 spesimen. Baik dari WNA maupun WNI.
Vivi mengatakan, hasilnya varian B1617.2 asal India sudah bertransmisi secara lokal di Jakarta. Hal ini juga sebelumnya pernah diungkap jubir Kemenkes Siti Nadia Tarmizi.
"Ada 16 kasus varian tanpa riwayat perjalanan luar negeri, termasuk di Jakarta," kata Vivi.
Kasus varian India bertransmisi lokal dari tenaga kesehatan yang memeriksa banyak Warga Negara Asing (WNA).
Yang terbaru, Vivi mengungkap varian Afsel juga sudah bertransmisi lokal. Ini tentu perlu diwaspadai karena varian ini disebut para peneliti lebih menular dan bisa membuat mereka yang terkena jatuh dalam keadaan berat.
Keluarga menyiapkan tumpukan kayu untuk mengkremasi jenazah pasien COVID-19 di sebuah krematorium di New Delhi, India, Senin (26/4). Foto: Adnan Abidi/Reuters

Varian Corona India Sudah Masuk Jateng

Varian corona India, B.1617.2 dinyatakan telah masuk ke Jawa Tengah. Hal itu menyusul hasil tes whole genome sequencing (WGS) yang dilakukan terhadap 13 ABK Filipina yang bongkar muat di Cilacap. Mereka terkonfirmasi positif corona varian India.
ADVERTISEMENT
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta seluruh bupati/wali kota mewaspadai munculnya varian baru corona itu. Ia meminta semua siaga, mengingat penyebarannya begitu cepat.
Hal itu disampaikan Ganjar saat melantik Bupati/Wakil Bupati Demak Estianah-Ali Maksun dan Bupati/Wakil Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati-Suroto di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Senin (24/5). Apalagi, Ganjar tahu Estianah dan Kusdinar Untung Yuni Sukowati adalah dokter.
"Saya minta hati-hati, karena varian baru di Cilacap sudah muncul. Jangan sampai menyebar. Tidak hanya pada Bupati/Wakil Bupati Demak dan Sragen, tapi saya minta semua kepala daerah waspada," kata Ganjar.
Ganjar mengatakan terus memantau para tenaga kesehatan di RSUD Cilacap yang juga terkonfirmasi positif corona. Semuanya telah diperiksa dan dilakukan tes WGS di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
"Kita belum tahu hasilnya, mudah-mudahan tidak (tertular varian corona India). Tapi seandainya iya, maka ini bukti keganasan virus ini. Virus begitu cepatnya menyebar, dari sisi pasien dan nakes berhubungan, itu nakesnya bisa ketularan," terangnya.
Ganjar meminta potensi penularan corona jangan diremehkan. Ia juga meminta pemerintah pusat menutup pintu kedatangan WNA dari negara-negara dengan penularan varian baru corona.
Sejumlah tenaga kesehatan memakai alat pelindung diri (APD) bersiap merawat pasien COVID-19 di Rumah Sakit Darurat (RSD) COVID-19, Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta. Foto: Ajeng Dinar Ulfiana/REUTERS

47 Nakes RSUD Cilacap Positif Corona Usai Rawat ABK Filipina Kena Varian India

Sebanyak 47 tenaga kesehatan di RSUD Cilacap, Jawa Tengah terpapar COVID-19.
Mereka merupakan tenaga kesehatan (Nakes) yang kontak erat dengan 13 anak buah kapal (ABK) WN Filipina yang dinyatakan positif corona varian baru asal India. Belasan ABK itu diketahui berlabuh di Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap usai bertolak dari India.
ADVERTISEMENT
"Semua yang terindikasi kontak kita lakukan testing ada 172 kontak. Ini ada tambahan 5 nakes (positif). Jadi total ada 47 nakes yang positif," ujar Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yulianto Prabowo, Senin (24/5).
Dia menjelaskan, saat ini beberapa sampel nakes yang terpapar virus corona itu telah dikirimkan untuk pemeriksaan lebih jauh.
"Mereka semua kontak erat dengan 13 ABK itu. Sudah dikirimkan tinggal ditunggu saja hasilnya," jelas dia.
"Karena varian baru ini lebih cepat penyebarannya maka kita harus memperketat. Jadi teman-teman nakes sudah menggunakan APD dengan baik tapi tetap tertular. Virusnya terdeteksi seperti itu. Makanya semuanya hati-hati sekali," lanjut dia.
Selain itu, pihaknya juga melakukan tracing kontak terhadap keluarga nakes itu. Dan untuk pelayanan RSUD Cilacap, untuk sementara layanan rawat jalan ditutup.
ADVERTISEMENT
"Untuk layanan rawat jalannya sementara ditutup sampai tanggal 26 Mei nanti. Kami lakukan sterilisasi tempat-tempat yang ada di sana," pungkas Yulianto.
Ilustrasi positif terkena virus corona. Foto: Shutter Stock

Daerah Diminta Tes Varian Corona Baru 5 Sampel Per Minggu

ADVERTISEMENT
Dengan kondisi ini, seluruh pemerintah daerah wajib waspada. Termasuk dengan melakukan testing khusus (whole genome sequencing) ke varian baru.
"Yang kita lakukan dalam meningkatkan surveilans kegiatan WGS. Tiap prov ditargetkan pengambilan sampel rutin untuk WGS adalah minimal 5 sampel per minggu," kata Kepala Puslitbang Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Vivi Setiawaty, dilihat kumparan di Youtube Pusdalops BNPB, Senin (24/5).
Namun untuk daerah yang sudah ditemukan varian corona baru ada kebijakan berbeda. WGS harus diperbanyak.
"Khusus untuk provinsi yang ditemukan variant of concern ditargetkan pengambilan sampel rutin minimal 10 sampel per minggu," jelas dia.
Sebuah kalimat penyemangat tertulis di pakaian alat pelindung diri (APD) salah satu tenaga kesehatan di Rumah Sakit Darurat (RSD) COVID-19, Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta. Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
Berikut data lengkap 54 varian baru corona yang perlu diwaspadai:
ADVERTISEMENT
Arab Saudi: 4 kasus B117 terdiri dari 2 kasus PMI di Karawang, 1 kasus PMI di Balikpapan, dan 1 kasus PMI di Tangerang
Ghana: 1 kasus B117 dari PMI di Bogor
Kongo: 1 kasus B117 dari TNI di Mojokerto
Taiwan: 1 kasus B117 berasal dari WNA masuk via Jakarta.
Singapura:1 kasus B1617 berasal dari WNA masuk via Jakarta.
India: 1 kasus B117 dan 22 kasus B1617. Berasal dari 13 WNA masuk via Cilacap, 3 WNA masuk via Samarinda, 5 WNA masuk via Jakarta, dan 1 WNA masuk via Dumai.
Malaysia: 1 kasus B117 dari PMI masuk Bangkalan via Surabaya, 1 kasus B1351 dari PMI masuk Jember via Surabaya, dan 1 kasus B1617.2 dari Medan via Jakarta.
ADVERTISEMENT