Wawalkot Bogor Khawatir PSBB Tak Maksimal karena KRL Masih Angkut 110 Ribu Orang

15 April 2020 12:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim. Foto: ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim. Foto: ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim menyebut, meski di tengah pandemi virus corona (COVID-19), penumpang kereta rel listrik (KRL) dari Stasiun Bogor masih ramai, bahkan mencapai 110 ribu orang dalam sehari.
ADVERTISEMENT
"Biasanya 280 ribu (penumpang), kemarin tercatat cuma 110 ribu. Meskipun masih tinggi, tapi sudah ada langkah-langkah," ujarnya usai meninjau penerapan PSBB bersama Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi dan Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto di Stasiun Bogor, Rabu (15/4).
Dedie berharap, dengan masih tingginya angka penumpang KRL, PT Kereta Commuter Indonesia dan PT Kereta Api Indonesia (PT KCI dan PT KAI) segera mengambil langkah terkait usulan lima kepala daerah yang hari ini menerapkan PSBB serentak di wilayahnya.
"Kemudian juga terkait permintaan lima kepala daerah, paling tidak menjadi perhatian dulu untuk PT KCI dan PT KAI untuk lebih mengetatkan pelaksanaan PSBB," kata mantan direktur di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu.
ADVERTISEMENT
Dia khawatir, masih beroperasinya KRL akan membuat penerapan PSBB di sebagian wilayah Jawa Barat tidak berjalan maksimal. Padahal pemerintah sudah menggelontorkan dana besar-besaran untuk PSBB maupun sejumlah program penanganan pandemi COVID-19.
"Jangan sampai sia-sia, Pak Gubernur sudah menggelontorkan uang ratusan miliar, Pemkot menggelontorkan puluhan miliar, Pak Jokowi menggelontorkan triliunan, nanti sia-sia semua," katanya.
"Kalau PSBB-nya tidak tercapai, diulang lagi diulang lagi, keuangan negara juga saya pikir tidak mungkin sekuat itu," tutur Dedie.
Lima kepala daerah mengusulkan kepada PT KCI dan PT KAI untuk menghentikan sementara operasional KRL selama 14 hari saat PSBB.
Lima kepala daerah tersebut adalah, Wakil Wali Kota Bogor, Wali Kota Depok, Wali Kota Bekasi, serta Bupati Bogor dan Bupati Bekasi, yang melakukan dialog dengan pimpinan PT KAI dan PT KCI, melalui video konferensi, Senin (13/4).
ADVERTISEMENT
Namu ternyata, Pemerintah Kota Bekasi ternyata tak setuju usulan operasional KRL dihentikan saat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada Rabu (15/4).
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan pada rapat kemarin bersama 4 kepala daerah di Bodebek (Kabupaten/Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten Bekasi), dia tak mengusulkan penghentian KRL.
--------- kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!