Wawalkot Bogor soal Corona Naik 1.000%: Mobilitas Tinggi, Termasuk Commuter Line

29 Januari 2022 15:15 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim saat launching tarif gratis Bus JR Connexion dalam rangka Hari Jadi Bogor ke-539. Foto: Pemkot Bogor
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim saat launching tarif gratis Bus JR Connexion dalam rangka Hari Jadi Bogor ke-539. Foto: Pemkot Bogor
ADVERTISEMENT
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim mengungkapkan lonjakan kasus corona di daerahnya mencapai 1.000 persen. Dalam sepekan yang tadinya kasusnya hanya ada 9, naik jadi 99 orang.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, tingginya kasus corona di Kota Bogor itu disebabkan oleh mobilitas orang menggunakan transportasi umum.
"Bukan hanya luar negeri (LN), tapi antarkota dengan menggunakan moda transportasi massal, pesawat, kereta api, dan lain-lain. Kemungkinan juga dari Commuter Line, tapi belum kita dalami. Tapi secara global angkutan publik," ujar Dedie dalam diskusi Polemik Trijaya, Sabtu (29/1).
Terlebih, kata dia, saat liburan ada sebagian juga warga Bogor bepergian ke daerah-daerah lain.
Lebih lanjut, ia juga sering mengimbau ke warganya agar terus disiplin protokol kesehatan. Untuk di Pemkot, dia bahkan gencar-gencarnya tracing.
"Kita sudah mendorong ya kalau untuk tracing dari setiap kasus upayakan ada 20 kontak erat yang di testing, dari mereka yang sekarang karantina, kita upaya karantina terpusat, jangan lagi terpusat di wilayah dan menjadi risiko baru, butuh koordinasi dengan instansi, di Bogor itu kan pusat isolasi ada di IPB dan Ciawi, jadi kita dorong kalau terpaksa ya kita bawa ke yang terpusat agar terkontrol," kata dia.
ADVERTISEMENT
Dia juga mengatakan, untuk di RSUD Kota Bogor, disiapkan daya tampung untuk sekitar 320 pasien. Namun, semuanya masih disiapkan karena saat ini sudah bercampur dengan pasien penyakit umum lainnya.
"Kalau rumah sakit utama, RSUD, siapkan kapasitas daya tampung sekitar 320-an lah, tapi belum siap semua, karena kan sudah campur ruangan dengan penyakit-penyakit lain, nah kami sedang mengarrange kembali posisi dan termasuk mengaktivasi eks rumah sakit lapangan yang sekarang jadi perpanjangan RSUD Kota Bogor," kata Dedie. "Kami juga minta persiapan rumah sakit lain, termasuk oksigen, tenaga medis, dan lain-lain. Kami juga siapkan juga pemulasaran jenazah, liang lahat, ya, bila memang waktu ke depan harus kita siapkan, jangan sampai pas waktu yang singkat kita terpontang-panting," lanjut Dedie.
ADVERTISEMENT