Kenangan Nusron: Pernah Tolak Hasyim Muzadi Jadi Wapres

16 Maret 2017 14:51 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Nusron Wahid di pemakaman KH Hasyim Muzadi. (Foto: Iqra Ardini/kumparan)
Politikus Partai Golkar Nusron Wahid mendatangi pemakaman KH Hasyim Muzadi di Pondok Pesantren Al-Hikam, Depok. Nusron mengatakan bahwa dirinya seringkali berbeda pendapat dengan almarhum KH Hasyim Muzadi.
ADVERTISEMENT
"Dalam catatan perjalanan saya, saya pernah empat kali beda pendapat dengan beliau," ujar Nusron saat mendatangi pemakaman Kiai Hasyim Muzadi di Pondok Pesantren Al-Hikam, Depok, Jawa Barat, Kamis (16/3).
Nusron mengaku dirinya secara terang-terangan tidak menyetujui keputusan sang kiai untuk mencalonkan diri sebagai wakil presiden. Ia juga pernah menentang keputusan Kiai Hasyim untuk menjadi Ketua Umum PBNU kedua kalinya. "Biar ada regenerasi," kata dia.
Meskipun menerima tentangan, Kiai Hasyim tidak pernah marah dan mau menerima masukan. "Jadi beliau ini figur yang walau beda pendapat tetap terbuka sama masukan," kaya Nusron mengenang almarhum.
Nusron juga menekankan bahwa perbedaan pendapat antara mereka tidak pernah membatasi ruang komunikasi dan silaturahmi keduanya.
ADVERTISEMENT
"Kalau beda pendapat biasanya dicaci maki. Tapi enggak sama beliau," sambungnya.
Beberapa bulan sebelum Hasyim Muzadi meninggal, Nusron mengaku sempat menjenguk dan membahas soal Pilgub DKI Jakarta. "Saya jenguk beliau sebelum kronis untuk diskusi waktu saya jadi timses Ahok."
Dalam pertemuan itu, kata Nusron, Hasyim Muzadi mengingatkan untuk terus menjaga keharmonisan antar umat bergama. Ia mengingatkan bahwa yang menentang Ahok akan banyak. Tapi, Nusron harus bersabar dan merangkul mereka.
"Nanti yang menentang Ahok banyak. Kamu jangan terlalu keras. Kalau bisa kamu rangkul," ucap Nusron menirukan ucapan Hasyim.