Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Wihara Dharma Bhakti di kawasan Petak Sembilan, Jakarta Barat, merupakan salah satu wihara tertua di Jakarta. Tempat sembahyang ini selalu ramai dikunjungi umat Buddha atau Konghucu saat perayaan imlek . Seperti yang terlihat saat Tahun Baru Imlek pada Sabtu (25/1) ini.
ADVERTISEMENT
Meski hujan sempat mengguyur pada pagi hari, tidak menyurutkan niat umat untuk sembahyang. Pantauan kumparan, umat silih berganti datang ke wihara itu.
Mereka mengambil hio (dupa) dan kertas dari meja yang telah disediakan. Kemudian membakarnya dengan lilin tak jauh dari meja hio. Lalu membawanya ke altar untuk berdoa.
Usai berdoa, beberapa umat ada yang melepas burung pipit atau yang disebut "fang sheng".
Pengurus Wihara Dharma Bhakti, Lucas Tjang, mengatakan dalam perayaan imlek tahun ini, pihaknya menyiapkan hio dua kali lebih banyak dibanding hari biasa.
"Untuk hio kami menyediakan dua kali lipat dari hari biasa. Jumlahnya 5000-6000 (hio) itu untuk H-1 sampai hari H," kata Lucas di lokasi.
Ia juga mengatakan hujan tidak membuat umat absen sembahyang. Hujan justru disyukuri umat karena sebagai simbol keberkahan.
ADVERTISEMENT
"Yang pasti hujan itu, memang kalau umumnya jatuh ke tahun imlek selalu hujan. Hujan artinya membawa berkah bagi kita semua," kata Lucas.
Lucas berharap di Tahun Baru Imlek 2571 yang merupakan shio tikus logam dapat mendatangkan berkah bagi bangsa Indonesia. Apalagi shio tikus diartikan sebagai pekerja keras, gesit dan ulet.
"Semoga di Tahun Imlek di tahun 2571 ini kita bangsa Indonesia diberi kesehatan yang berlimpah berkat, yang berlimpah kerukunan umat beragama lebih terjalin erat," tutup Lucas.