Wiku: Diundangnya Terawan Sampaikan IAR Bukti Penanganan Corona Terus Diperbaiki
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Pada Jumat, 6 November lalu, Indonesia mendapatkan kesempatakan memaparkan IAR di depan WHO bersama dua negara lain, yaitu Thailand dan Mali. Indonesia, Thailand, dan Mali dipilih karena memiliki karakter masing-masing dalam tangani COVID-19," kata Jubir Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito di Graha BNPB, Selasa (10/11).
"Ini adalah bukti pemerintah Indonesia terus perbaiki penanganan COVID-19 dan diharapkan berikan pembelajaran dan inspirasi bagi negara lainnya," imbuhnya.
Menurut Wiku, evaluasi berkelanjutan oleh setiap negara di masa pandemi bersifat dinamis dan krusial. Hal ini dilakukan untuk menguatkan kesiapan seluruh negara dalam merespons berbagai situasi dan kondisi di tengah pandemi COVID-19.
"Selama 8 bulan ini, pemerintah Indonesia berusaha melakukan refleksi untuk identifikasi setiap upaya terhadap perubahan yang diharapkan, termasuk prosedur peninjauan dengan standar yang ditetapkan WHO atau IAR," tutur Wiku.
ADVERTISEMENT
Peninjauan tersebut, kata Wiku, melibatkan sekitar 186 peserta yang terdiri dari fasilitastor, reporter, dan notulen dari stakeholder multi-sektor termasuk Kemenkes, Satgas COVID-19 nasional atau daerah, BNPB, kementerian lemabag terkait lainnya, TNI Polri, perwakilan dinas ksehatan daerah, RS, PMI, dan mitra internasional lainnya. Hal ini dilakukan dalam periode 11-14 Agustus 2020 dengan didukung WHO.
Dalam situsnya, WHO menyebut IAR adalah tinjauan kualitatif multisektor komprehensif atas tindakan yang dilakukan sejauh ini dalam menanggapi keadaan darurat yang sedang berlangsung. Menurut mereka, ini adalah mekanisme yang berharga untuk mengidentifikasi celah dan peluang untuk pembelajaran dan peningkatan guna merespons wabah COVID-19 dengan lebih baik.