Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Wiranto: Bom Ariana Grande dan Kampung Melayu Punya Karakter Sama
26 Mei 2017 16:49 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Hanya selang satu hari, dua buah bom bunuh diri meledak di dua belahan dunia yang berbeda. Pada Senin malam (22/5) waktu setempat, sebuah bom bunuh diri meledak di konser Ariana Grande di Manchester, Inggris. Satu hari kemudian, bom bunuh diri juga kemudian meledak di Terminal Kampung Melayu Jakarta Timur, Rabu malam (24/5).
ADVERTISEMENT
Kendati belum ditemukan keterkaitan di antara kedua bom, namun Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto, menyebut kedua peristiwa itu mempunyai karakteristik yang sama.
"Ada kesamaan karakter setiap aksi terorisme di belahan dunia mana pun termasuk di Kampung Melayu, termasuk juga di Inggris. Karakternya sama, di mana kerena ingin menunjukkan eksistensinya. Membangun suatu peradaban baru dan ideologi baru yang di atas nation state, negara bangsa," kata Wiranto saat memberikan keterangan pers di kantornya, Jumat (26/5).
Selain itu, persamaan lainnya dari aksi bom bunuh diri adalah mentargetkan korban yang sebanyak-banyaknya. "Menimbulkan korban sebesar-besarnya terhadap manusia dan selalu dia melakukan aksi pada saat kita lengah," ujar dia.
Wiranto menyebut insiden bom bunuh diri di Kampung Melayu turut menjadi perhatian Presiden Joko Widodo. Presiden Jokowi bahkan sudah memerintahkan aparat yang berwenang untuk mengusut tuntas bom bunuh diri tersebut.
ADVERTISEMENT
"Presiden sudah menyampaikan ucapan bela sungkawa ke korban dan mengutuk sangat keras aksi itu. Dan Presiden sudah memerintahkan untuk mengusut tuntas dan mengambil langkah-langkah ke depan untuk menghindari aksi itu," kata dia.
Wiranto menyebut kepolisian sedang mengejar pelaku bom Kampung Melayu beserta jaringannya. "Kesimpulan kami, ini bukan perorangan tapi jaringan yang terorganisir yang merencanakan aksi itu. Kami mengajak masyarakat ikut serta menanggulangi aksi ini," kata dia.
Lebih lanjut, Wiranto mengaku baru saja melakukan kunjungan kerja ke Arab Saudi, Amerika Serikat, dan juga Rusia untuk membahas mengenai aksi melawan terorisme. Ia menyebut aksi terorisme terjadi tanpa mengenal batas negara, sehingga untuk melawannya pun perlu dilakukan secara lintas negara.
"Kesimpulannya satu negara secara mandiri melawan terorisme jadi harus dilakukan kerja sama yang serius di antara semua negara karena semua negara akan kena dampaknya," kata dia.
ADVERTISEMENT
Wiranto menambahkan sejumlah negara sepakat bahwa aksi terorisme harus diberantas hingga ke akarnya. Sejumlah langkah pun sudah disepakati untuk merealisasikan upaya tersebut.
"Bagaimana kita punya peta aksi terorisme di dunia, peta kegiatan dan organisasinya. Jadi sama-sama kita akan sharing," kata dia.