Wiranto Harap Keadaan Papua Sudah Netral di Hari Pencoblosan Pemilu

Menkopolhukam Wiranto di Mercure Hotel Ancol. (Foto: Ferry Fadhlurrahman/kumparan)

Lima bulan jelang pencoblosan Pemilu 2019, keadaan di Papua kembali mencekam karena kasus penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kepada pekerja TransPapua di Nduga, Papua.

Menkopolhukam Wiranto berharap, keadaan di Papua bisa berangsur netral dan pulih kembali, mengingat Papua dan Papua Barat termasuk area yang rawan menurut Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) dari Bawaslu.

“Indeks Kerawanan Pemilu itu enam bulan sebelumnya sudah kita survei dan kota sudah buat grafik dan matrik. Sehingga masih ada waktu untuk kota menekan kerawanan-kerawanan di tiap daerah. Yang kita harapkan pada jelang hari H pemilu kerawanan itu udah netral, udah bisa kita eliminasi termasuk Papua,” ujar Wiranto di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Senin (10/12).

Proses evakuasi korban penembakan oleh KKB Papua. (Foto: Foto: Dok. Polda Papua)

Dari IKP yang dirilis oleh Bawaslu, Papua dan Papua Barat termasuk provinsi yang memiliki IKP tinggi. Bahkan Papua Barat mempunyai tingkat kerawanan paling tinggi di Indonesia dengan 52,83 persen sedangkan Papua ada di angka 49,86 persen.

Ditambah dengan perkembangan dan situasi saat ini, Wiranto mengatakan bahwa akan ada survei lagi untuk menilai kerawanan di Papua jelang pemilu.

Tak hanya itu, Wiranto juga mengimbau seluruh pemangku kepentingan dari Pemerintah sampai ke penyelenggara terus bekerja sama untuk lancarnya penyelenggaraan pemilu, termasuk di Papua.

“Nanti kita tekan lagi jadi intinya adalah semua pemangku kepentingan akan terus sinergi gimana agar kerawanan pemilu di 2019 sukses,” pungkas Wiranto.