Wisata Kepulauan Seribu Mesti Dipoles Agar Masyarakat Tak Hanya ke Puncak

Kemacetan di jalur puncak saat libur panjang Tahun Baru Islam 1 Muharam 1442 Hijriah dan libur akhir pekan. Foto: Yulius Satria Wijaya/Antara Foto

Puncak, Bogor padat di akhir pekan. Kemacetan parah selalu terjadi. Kondisi ini sudah bertahun-tahun lamanya.

Pemerintah kini tengah menyiapkan berbagai alternatif agar masyarakat tak hanya berwisata ke Puncak. Salah satunya dengan memoles wisata di Kepulauan Seribu.

Dalam siaran pers Dewan Transportasi Kota Jakarta, Rabu (9/9) persoalan ini dibahas dalam diskusi webinar.

Salah satu pembicara Direktorat Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, memberikan gambaran untuk memoles wisata di Kepulauan Seribu, Terminal Penumpang Muara Angke tentu membutuhkan perhatian khusus.

"Guna memaksimalkan peluang pariwisata ataupun mengakomodir kebutuhan masyarakat di Kepulauan Seribu," kata dia.

Sementara Kasubdit Lalu Lintas Transportasi, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bram Hertasning, menyetujui adanya pengembangan Kawasan Wisata Kepulauan Seribu, yang diharapkan dapat mengurangi kemacetan puncak (dengan catatan sarana dan prasarana di Kepulauan Seribu dibangun dengan baik).

Gerbang masuk menuju Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Foto: Selfy Momongan

Saat ini sendiri terdapat beberapa perusahaan swasta, BUMN, ataupun dinas perhubungan yang melayani jasa penyeberangan menuju Kepulauan Seribu.

Namun terjadinya pandemi COVID-19 juga berimbas kepada pengurangan operasional kapal dan aktivitas pariwisata sehingga diperlukan langkah-langkah solutif.

Sejumlah pembicara lainnya dari PELNI, BUMD, dan Damri mendukung penuh upaya peningkatan pariwisata di Kepulauan Seribu.