Wisatawan Asal Bondowoso yang Sempat Hilang di Ijen Diduga Konsumsi Pil Koplo

8 Mei 2022 19:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wisatawan asal Bondowoso yang hilang di Kawah Ijen, ditemukan. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Wisatawan asal Bondowoso yang hilang di Kawah Ijen, ditemukan. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wisatawan asal Bondowoso, Gafila Dabi Ardriani (19) yang hilang di Kawah Ijen akhirnya ditemukan pada Minggu (8/5). Ia ditemukan dalam kondisi selamat di tebing sisi luar Gunung Ijen dengan kedalaman 90 meter.
ADVERTISEMENT
Diduga korban mengalami halusinasi atau ngefly akibat mengkonsumsi barang terlarang hingga akhirnya terjatuh ke dalam jurang.
Dugaan ini muncul setelah beredar video dari seorang relawan yang menyatakan korban dalam kondisi mabuk karena mengkonsumsi pil koplo.
"Pesan saya ya buat pendaki-pendaki pemula ini, kalau mendaki gunung jangan minum alkohol. Jangan bawa Pil Koplo," ucap seorang relawan dalam video berdurasi 27 detik itu.
"Biar gak kayak ini. Ini menyusahkan kita semua untuk mencari. Kondisi kabut susah. Ini pendaki yang hilang ini gara-gara mabuk, pil koplo. Akhirnya jatuh," terangnya.
Pesan serupa juga disampaikan relawan lainnya saat proses evakuasi korban. Dalam video berdurasi 29 detik, beberapa relawan harus menggotong korban dan mendaki jalan curam dengan berpegangan tali.
ADVERTISEMENT
"Pesan untuk para pengunjung yang mendaki gunung Ijen jangan mabuk-mabukan, jangan ngepil, jangan urakan. Gunung juga butuh kesopanan. Itu pesan dari Kawah Ijen," kata perekam video.
Sementara di video lainnya, korban terlihat menangis sembari memejamkan matanya layaknya orang kesurupan. Beberapa orang nampak mencoba menyadarkan korban dengan melantunkan azan.
Tim SAR mencai korban hilang di Kawah Ijen, Minggu (8/5/2022). Foto: Dok. Istimewa
Kapolsek Licin, AKP Dalyono, mengatakan mereka belum bisa memastikan apakah korban dalam pengaruh obat terlarang atau tidak.
Korban belum bisa dimintai keterangan karena masih menjalani perawatan di Puskesmas Sempol.
"Belum bisa dipastikan (mabuk atau tidak)," kata Dalyono saat dikonfirmasi.
Namun berdasarkan keterangan teman-teman korban yang mendaki bersama ke puncak Gunung Ijen, korban sempat mengalami gerakan dan ucapan yang aneh.
"Sebelum menghilang pisah sama rekan-rekannya yang bersangkutan mengalami gerakan dan ucapan di luar kesadaran. Namun rekan-rekannya tidak tanggap saat itu," kata Dalyono.
Pemandagan di Kawah Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Saat turun gunung, korban memisahkan diri dari teman-temannya dengan alasan mau buang air. "Sesuai kesepakatan, mereka akan berkumpul kembali di awal pemberangkatan," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Rekan korban yang sudah tiba terlebih dahulu di Pos Paltuding menunggu kedatangan korban. Tapi korban tak kunjung datang.
Salah satu rekannya akhirnya berinisiatif menghubungi korban melalui sambungan telepon seluler.
"Korban menjawab telepon tersebut dan berkata sudah pulang ke rumahnya," kata Dalyono.
Korban tak juga pulang ke rumahnya sehingga keluarganya melaporkan hal tersebut kepada BKSDA.
"Setelah dilakukan pencarian, alhamdulillah korban ditemukan selamat," kata Dalyono.