Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Wisatawan Keluhkan Fasilitas Terbatas di Situs Megalitikum Gunung Padang
9 Januari 2025 17:47 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Minimnya fasilitas penunjang di kawasan wisata situs megalitikum Gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat dikeluhkan wisatawan.
ADVERTISEMENT
Padahal, wisatawan yang berkunjung ke situs prasejarah peninggalan kebudayaan megalitikum yang berusia sekitar 25.000 sebelum masehi itu tidak hanya warga lokal, tetapi ada yang berasal dari luar kota dan mancanegara.
Pantauan kumparan, untuk fasilitas toilet hanya terdapat satu yang lokasinya berada jauh di puncak, atau area teras V dengan kondisi yang dinilai seadanya.
Sementara, di area parkir, wisatawan terpaksa memanfaatkan toilet atau WC yang berada di warung atau kios di kawasan itu.
Seorang pengunjung, Meti Nurmala (29) mengaku kali pertama berkunjung ke situs megalitikum Gunung Padang.
Wisatawan asal Bogor itu, cukup kesulitan saat akan menggunakan fasilitas toilet.
"Terbatas (fasilitas WC), ada lokasinya jauh di atas puncak (Gunung Padang). Kita yang hanya menunggu di bawah atau parkiran terpaksa harus menumpang ke pemilik kios atau warung jika ingin menggunakan toilet," kata Meti, kepada wartawan di lokasi, Kamis (9/1).
Meti meminta pengelola agar menambah fasilitas penunjang yang dinilai sangat utama agar memudahkan pengunjung terutama perempuan.
ADVERTISEMENT
Senada, pengunjung lainnya Rikzan Azhari (32) menyebutkan tidak adanya tempat penginapan yang representatif di kawasan itu menjadikan wisatawan kurang minat untuk datang ke destinasi wisata itu.
"Sepertinya belum di tata atau kelola dengan baik, tidak ada tempat penginapan. Jadi saat pengunjung yang berniat untuk bermalam, akan kesulitan untuk mendapatkan tempat menginap," jelas Rikzan.
Selain minim fasilitas umum, fasilitas penunjang yang ada di destinasi wisata unggulan itu juga banyak yang tidak terawat dan rusak.
"Halte untuk mobil wara-wiri, bagian atapnya rusak. Kios-kios yang ada di pasar wisata juga banyak yang kosong serta rusak dan membuat kesan kumuh," lanjut Rikzan.
Sementara itu, Juru Pelihara Cagar Budaya Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX Bandung, Deni Aritonang mengatakan setiap harinya terdapat sekitar 30 wisatawan yang berkunjung ke lokasi itu.
ADVERTISEMENT
"Untuk pengunjung yang berasal dari luar kota atau luar negeri, biasanya mereka menginap di pusat kota sehingga belum ada tempat penginapan yang memang sengaja dibangun di kawasan ini," ujar Deni.
Disebutkan Deni, wisatawan yang berkunjung ke situs megalitikum Gunung Padang sebagian besar untuk mendapat pengalaman spiritual.
"Karena, hampir setiap malam ada pengunjung yang datang untuk melakukan kegiatan spiritual, seperti bertapa atau meditasi," katanya.